Arsip Penulis | Pambayun Mulan

ilustrasi-klise

Klise

Matahari telah separo merekah, bu guru muda menatap senyum di depan cermin. Menata lipatan kerudungnya kesana kemari agar terlihat simetris. Dan sesekali melirik kalau-kalau penampakan wajahnya terlihat miring. Setelah yakin semua beres, diraihnya tas gendong yang terlihat berat berisi laptop, buku catatan kecil, charger, dan peralatan make up ala kadarnya. Sepatunya telah rapi menanti di […]

Lanjut Baca

Kemuning

Satu, dua, tiga, detik kuhitung. Bosan, tak ada yang bisa kulakukan. Waktu berjalan begitu lambat dan melelahkan di sisi tempatku berdiri, tak ada suara yang bisa kudengar, tak ada nyanyian yang kata orang membuat suasana hati menjadi lebih baik. Sunyi, hanya itu yang kurasakan. (lebih…)

Lanjut Baca
lagu-rindu-buat-ayah

Setangkai Rindu buat Ayah

Setangkai Rindu buat Ayah Aku lelah, tapi harus tetap berjalan. Tanah becek dengan genangan air selebar ukuran sandal orang dewasa, dan kerikil kecil-kecil lancip terasa menusuk karet sandal jepitku. Ah, susah sekali berjalan sendiri begini, licin, perih. Seharusnya ayah memanggulku, tak perlu aku bersusah payah, tapi dimana dia, aku tak tahu kenapa dia tak memanggulku […]

Lanjut Baca
rindu-pohon-bambu

Serumpun Rindu

“Malam tak menjadi gelap jika mentari tak pernah pergi, mendung tak akan kelam jika hujan tak perlu lama menanti, aku tak akan merindu jika kau ada di sini” Barisan syair yang tertulis tipis-tipis pada secarik kertas abu-abu. Murni, wanita muda berparas ayu, sepasang mata sayu yang dipagar bulu lentik teduh, lesung pipi kiri dan setitik […]

Lanjut Baca
relikui-adalah

Relikui

Relikui Parta, lelaki tanggung yang bermimpi mengejar matahari, berharap dapat mencuri secercah cahaya yang datang dan pergi. Pagi yang lalu, ia berhasil bebas dari maut. Kereta api yang ia tumpangi menuju Brebes terjungkal ke dalam jurang sedalam dua meter, gerbong kedua dari belakang, tersangkut di antara dahan pohon jati dan mahoni. Entah bagaimana, semua penumpang […]

Lanjut Baca
senja-di-pelabuhan

Senja Buta

Senja Buta “Sesungguhnya apa yang tampak lebih baik itu belum tentu terbaik untukmu, maka jalan satu-satunyha hanyalah dengan bersyukur atas apa yang kamu miliki saat ini, karena batuan mulia paling berharga tak terletak bersama kerikil – kerikil yang mudah kautemui di hamparan muka bumi, melainkan terletak pada perut bumi terdalam, tak terlihat oleh kasat mata, […]

Lanjut Baca
bakiak-sandal-jawa

Bakiak Abah

Bakiak Abah Entah dari mana akan kumulai kisah ini, sepanjang hari di setiap waktuku mayoritas hanya kuhabiskan untuk termangu. Dua tahun ini aku sudah bersabar, bersabar dengan keadaan dan kegalauan yang entah juga ujungnya di mana. Gelar sarjana bukanlah sesuatu yang kemudian membuat segalanya lebih mudah, setidaknya itu yang kurasakan. (lebih…)

Lanjut Baca