Arsip | Fiksi Kilat

Fiksi kilat (flash fiction) atau dikenal juga dengan nama fiksi mini pada dasarnya adalah cerita pendek. Yang membedakan fiksi kilat dengan cerita pendek adalah kecepatan atau irama cerita, kepadatan cerita dalam alur ceritanya serta jumlah kata yang digunakan. Fiksi kilat memuat maksimal 1000 kata.

teroris-reuni-di-kuburan

Reuni

Bruk. Akar melintang yang menyembul dari tanah membuatku terjatuh. Ngilu seketika menghampiri pergelangan kaki. Namun, segera aku bangkit dan kembali berlari. (lebih…)

Lanjut Baca
rindu-semenanjung-skandinavia

Perempuan di Semenanjung Skandinavia

Lagi, aku melihatmu berdiri diatas batu itu, mengamati jernihnya air itu, dan kapal yang berlayar di Semenanjung Skandinavia. Diam, dan hanya diam mengamati. Aku sengaja datang kali ini, setelah sebelumnya aku berhasil mengenalmu dengan berpura-pura membutuhkan pertolonganmu. Aku berusaha memanjat batu tempatmu berdiri. (lebih…)

Lanjut Baca
dilema-tukang-ojeg

Dilema

Hidup terasa sangat sulit. Terutama untuk kelompok ekonomi lemah. Dia sedang menunggu pelanggan di pasar. Tidak banyak orang berlalu-lalang seperti biasa. Berharap mendapat 50 ribu rupiah per hari adalah usaha keras. Karena Penumpang tidak pernah datang. Eman sebagai tukang ojeg pangkalan, harus terus berjuang untuk biaya hidup keluarga. Dia sangat ingin menjadi ojeg online, tapi […]

Lanjut Baca
images

Hujan Pertama Bulan Desember di Biara

Pagi merupakan kebencian yang paling hakiki dari semua penghuni biara. Sekalipun semalam begadang karena berbagai tugas kuliah yang menumpuk, pagi tetaplah pagi yang memaksa semua penghuni biara untuk tunduk pada sebuah benda yang hanya tahu berbunyi panjang, memekakkan gendang telinga. Sebab pagi, seisi penghuni biara mesti menyapa Dia yang dengan setia menjaga Sinagoga. (lebih…)

Lanjut Baca
tikus-tikus-kantor

Monumen Tikus dalam Benak Orang-Orang

Mendadak kota ini diserbu tikus. Binatang busuk yang menyembul dari lorong gelap, belepotan air comberan dari segala kotoran. Benar-benar memualkan. Mula-mula hanya seekor. Lama-lama ia mengundang ayah-ibu, saudara, kawan, dan tetangga-tetangganya. Tikus-tikus pun menyerang kota seperti zombie-zombie bangkit dari kubur. (lebih…)

Lanjut Baca
dalam-hujan-ada-patah-hati

Menyederhanakan Hujan dan Patah Hati

Tidak ada sebab yang pasti mengapa tiap kali gerimis selepas terik di siang bolong membuat kenangan terpanggil kemudian berdesakan di kepala. Entah kemana pula, kenangan-kenangan itu pulang usai hujan yang kosong membasahi tanah, begitu juga dengan pertanyaanku yang masih sama, di mana ia tinggal? Kolong kasur? (lebih…)

Lanjut Baca
cahaya-di-kegelapan

Cahaya Qurban 1440 H

“Pernahkah tuan-tuan dan juga nona-nona, merasakan cahaya yang dulu bersama  menemani hingga tertawa riang ? terbahak-bahak melihat kata-kata menjad karya. Tuan-tuan dan juga nona-nona,  cahayaku tidak padam dan aku yakini kepulangannya akan segera sampai” Keluh, kesahku kepada ruangan yang saat ini aku duduk termangu diantara empat sisi tembok putih, sedikit kusam dan cukup tua usianya.  […]

Lanjut Baca
seorang-ibu

Ibu

Ibu, apa kabar dirimu? Lama tak bersua. Banyak penggalan kisah yang hendak aku utarakan kepadamu. Tentang mimpi-mimpi yang menghampiri dalam tidurku semalam. Tentang pagiku yang selalu dihantui kecemasan, kala bayanganmu hilang di balik pintu harapan. Enggankah kau sejanak tuk menyapaku dalam bunga tidurku? (lebih…)

Lanjut Baca