pengganda-uang

Dibalik Ceritera Manusia Pengganda Uang

Seorang pria jangkung dengan raut wajah  serius, menunjukkan aksi  menakjubkan yang mustahil dilakukan manusia biasa. Ia tiba-tiba melayang ke atas udara tanpa dibantu perlengkapan apapun. Ia melayang begitu saja, layaknya manusia yang punya kemampuan super.

Selanjutnya, pria jangkung itu melanjutkan aksi lain yang mempertaruhkan nyawa. Sebuah gergaji mesin memenggal tubuh bagian pinggangnya. Anehnya, dua bagian tubuhnya yang sudah terpenggal, tersambung kembali menjadi utuh seperti semula. Sontak, ia mendapat tepuk tangan dan sorak-sorai dari para penonton.

Aksi pria jangkung tersebut, membuat Ryan dan Sarah, pasangan suami-istri, merasa kagum dan terhibur. Pria jangkung yang mereka lihat, merupakan seorang pesulap dunia bernama David Copperfield. Kebetulan saja, mereka menonton aksi David saat sedang menjelajahi youtube di waktu senggang.

Setelah menonton aksi David, Sarah, -istri Ryan, merasa tidak sabar untuk segera berkomentar.

“Kau tahu,” Kata Sarah pada Ryan, suaminya, “Banyak orang percaya begitu saja dengan kebenaran aksi sulap David. Padahal,  aksi melayang di atas udara, dan menyambung kembali tubuh yang terpenggal, mustahil dilakukan oleh manusia biasa.”

“Kau benar,” Ujar Ryan pada Sarah, istrinya, “Kecuali, David itu adalah seorang doraemon yang memiliki baling-baling bambu, atau seorang terminator yang bisa menyambung kembali tubuhnya yang terpisah.”

 “Nah! kenyataanya, David bukanlah doraemon atau terminator, bukan?” Timpal Sarah, “Bagaimana bisa dirinya melakukan hal mustahil tersebut? Pasti ada caranya.”

“Iya, aku tahu.” Ryan hanya menjawab istrinya dengan singkat. Dia tahu bahwa istrinya paham betul dengan teknik sulap yang digunakan David. Sebab, teknik sulap David  sudah sangat diketahui umum. Bahkan, sudah sering digunakan oleh banyak pesulap lainnya.

Setahu Ryan, untuk bisa melayang di udara, David menggunakan tali khusus yang tak terlihat dari jarak jauh, dan dibantu teknologi penarik yang mengangkatnya ke atas udara. Begitu juga dengan aksi pemenggalan tubuh. David mengunakan pakaian bernama gimmick. Rancangan pakaian itulah yang membuat tubuh seseorang terlihat seperti terpotong, tetapi sebenarnya tidak.

***

 “Istriku, menurutmu, apa yang membuat teknik sulap David bisa diketahui umum?” Tanya Ryan.

“Mungkin karena banyak orang tahu bahwa manusia punya keterbatasan. Hal itu membuat mereka ragu dengan aksi David. Mereka ragu kalau David itu manusia super.” Jawab Sarah.

“Sepertinya jawabanmu masuk akal,” Timpal Ryan pada istrinya, “Yang namanya manusia biasa, mustahil memiliki kekuatan super seperti doraemon dan terminator.”.

“Iya, tapi,” Sarah sedikit bergumam, lalu ia memperjelas, “Zaman sekarang, masih banyak orang yang mempercayai hal-hal yang terkesan mustahil. Contohnya, tahun lalu, banyak orang di kampung ini, percaya uang mereka bisa diperbanyak oleh manusia pengganda uang.”

“Maksudmu, kakek tua itu?” Ryan mencoba untuk memahami maksud Sarah.

“Iya.” Jawab Sarah singkat.

Ryan paham yang dimaksudkan istrinya. Dirinya teringat dengan seorang kakek tua yang membuat kehebohan di kampungya setahun lalu. Kakek itu mengakui bahwa dirinya punya kemampuan magis untuk melipatgandakan uang. Caranya, dengan menggunakan sebuah jubah ajaib. Dari dalam jubah ajaib itulah, ia mengeluarkan banyak uang kapanpun diinginkan.

Tentu saja hal tersebut membuat warga kampung merasa terkagum-kagum. Mereka pun pergi memberikan uang kepada kakek itu, kemudian berharap uang mereka segera dilipatgandakan.  “Bukankah itu sesuatu yang mustahil?” Pikir Ryan dalam batin. Namun kenyataannya, banyak orang percaya dengan kemustahilan itu. Bahkan, ada yang memutuskan untuk menjadi pengikut kakek tersebut.

Meski begitu, Ryan tetap yakin, penggandaan uang adalah hal yang mustahil. Buktinya, Kakek pengganda uang ditangkap pihak berwenang, karena terbukti melakukan penipuan kepada banyak orang. Uang yang diberikan kepadanya, tak kunjung dilipatgandakan. Entah kemana uang itu, tak ada yang mengetahui pasti.

***

Seingat Sarah, saat kakek pengganda uang ditangkap, teknik penggandaan uang kakek tua itu akhirnya terbongkar. Ternyata, kakek itu memiliki tiga jubah ajaib yang sudah di desain khusus. Bagian belakang jubahnya memiliki kantong berukuran besar, sehingga bisa di isi banyak uang. Ketika uang di kantong belakang jubahnya habis, ia mengenakan jubah baru sebagai penggantinya.

Hal tersebut membuat sarah berpikir, jika pesulap seperti David Copperfield punya teknik untuk mengelabui penonton, maka kakek pengganda uang juga telah melakukan hal yang sama. Untuk membuat orang percaya dengan jubah ajaibnya, kakek pengganda uang menggunakan teknik yang sama seperti teknik sulap.

Bahkan, Sarah merasa bahwa kakek tua itu sesungguhnya sedang bermain sulap. Namun, Sarah punya pandangan yang agak berbeda. Hal ini ia ungkapkan kepada suaminya.

 “Menurutku, kakek pengganda uang punya tujuan yang berbeda dengan pesulap,” Kata Sarah pada suaminya, “Pesulap memiliki tujuan menghibur, tetapi, tujuan kakek tua itu semata-mata ingin menarik keuntungan dari pengikutnya. Makanya, aksinya tergolong penipuan.”

“Ya,” Tegas Ryan, “Kalau aksinya bertujuan menghibur, mungkin ia bisa menjadi pesulap terkenal seperti David Copperfield. Mengapa? Karena David sendiri belum tentu tahu teknik melipatgandakan uang.”

“Benar juga. Seharusnya, jubah ajaib dipakai untuk menghibur, bukan untuk menipu!” Timpal Sarah.

 ***

Ketika kakek pengganda uang terbukti melakukan penipuan, para pengikutnya mulai ragu dengan kebenaran jubah ajaib. Bagi Ryan, hal itu memang pantas diragukan. Sebab, ia merasa bahwa  kebenaran ilmiah saja masih sering diragukan, apalagi kebenaran yang terkesan mustahil, seperti kebenaran penggandaan uang.

Seingat Ryan, karena adanya sebuah keraguan, para pengikut kakek pengganda uang pun mulai dihantui perasaaan takut. Mereka takut uang yang diberikan kepada kakek tua itu akan lenyap. Karena kejelasan tentang keadaan uang itu, tidak diketahui dengan pasti.

“Kamu ingat,” Ryan kembali berkata pada istrinya, “Saat kakek itu menjalani proses hukum, banyak pengikutnya yang meminta uang mereka dikembalikan.”

“Iya, mereka pasti sadar telah dijadikan korban penipuan.” Ujar Sarah.

Tapi,” Ryan berusaha menambahkan, “Ada juga pengikutnya yang masih percaya uang mereka pasti akan dilipatgandakan. Padahal, kakek itu sudah terbukti menipu.”

 “Kalau pengikut yang seperti itu, mereka pasti termasuk orang-orang yang mudah terbuai dengan teknik sulap, “Tandas Ryan, “Mereka melihat jubah ajaib kakek tua itu, dan langsung percaya begitu saja.”

 “Jadi, bagaimana dengan orang seperti kita, yang hanya senyam-senyum dengan aksi Kakek tua itu? Kita termasuk orang seperti apa?”  Ryan mengajukan pertanyaan yang dipenuhi rasa penasaran.

 “Kita termasuk orang-orang yang tahu akan pentingnya berusaha.” Tegas Sarah. “Kita sadar bahwa sejatinya tidak ada yang instan dalam hidup ini.”

 Ryan pun mulai menatap pada istrinya, “Ya, kau benar. Tidak ada uang yang bisa didapatkan dengan cepat,  apalagi digandakan dalam sekejap. Itu mustahil!”

 “Untuk menghasilkan uang yang halal, tidak pernah melalui proses yang instan,” Sarah berusaha menjelaskan, “Prosesnya panjang, butuh usaha dan kerja keras, bukan?”

“Betul. Jangan hanya mau yang instan saja!” Tegas Ryan sambil tersenyum pada istrinya.

Belum ada tanggapan.

Tinggalkan Balasan