fiksi-romantis-sampulnya-saja

Membaca Fiksi Romantis

Fiksi romantis bisa jadi merupakan bacaan favorit bagi sebagian besar orang. Jalan ceritanya yang tidak rumit dan akhir cerita yang selalu menyenangkan, membuat orang-orang, terutama wanita, selalu memburunya. Tak heran jika buku-buku fiksi romantis selalu laris. Toko-toko buku berlomba memajang fiksi romantis di rak yang mudah dilihat oleh pembeli. Entah itu chicklit, teenlit, ataupun novel-novel pop karangan penulis Indonesia. Dengan sampul warna-warni yang eye-catching dan judul yang langsung kena di hati, semua pembeli pasti tertarik; paling tidak mereka akan menghampirinya sejenak dan bisa dijadikan pertimbangan untuk dibeli.

Kata romantis sendiri mempunyai beragam makna. Romantis menurut kbbi online, berarti bersifat seperti dalam cerita roman (percintaan); bersifat mesra; mengasyikkan. Jika ditanyakan kepada orang-orang, tentu saja beda-beda jawabannya. Ada yang mengartikan bahwa romantis itu kejutan. Ada pula yang memaknai bahwa romantis adalah sikap manis nan puitis. Begitupula dengan fiksi romantis. Setiap pembaca pasti mempunyai pegangan tersendiri; seperti apa romantis yang diharapkan terjadi dari fiksi yang sudah dibelinya.

Fiksi romantis pada umumnya sering menceritakan bagaimana hubungan percintaan bisa berhasil dan berakhir dengan bahagia; tidak seperti hubungan dalam kehidupan nyata. Namanya saja fiksi romantis, isinya pasti tentang hal-hal romantis. Diawali dengan bagaimana para karakter bertemu, kemudian jatuh cinta–sering diceritakan bahwa pihak yang satu sudah jatuh cinta, sedangkan pihak yang satunya lagi belum sadar kalau mereka dijatuhcintai atau sebenarnya cinta tapi tidak mengakui/tidak sadar sendiri. Kemudian, cerita dilanjutkan; bagaimana mereka menghadapi konflik dalam percintaan itu. Pada akhirnya, kedua pihak bisa bersatu setelah melalui konflik rumit yang bisa berupa persaingan dengan orang lain, konflik dengan diri sendiri, ataupun pengorbanan keluarga, karir, pendidikan. Klasik, dan hampir semua fiksi romantis memiliki alur yang sama. Meskipun begitu, tema dalam fiksi romantis cukup beragam. Misalnya tentang kehilangan, kenangan, kerinduan, dsb yang dalam bahasa sekarang bisa membuat orang baper.

Sebagaimana tujuan sebenarnya dari sastra, yang digunakan sebagai hiburan, fiksi romantis merupakan pilihan yang tepat setelah seharian lelah beraktivitas. Ringan dan tidak menuntut pemikiran yang banyak ketika dibaca; tidak seperti genre fiksi lain: fiksi ilmiah, misteri, dsb. Namun, dikutip dari The Guardian, fiksi romantis rupanya sering digunakan orang sebagai pelarian dari masalah hidup.

Hubungan percintaan yang diceritakan dalam fiksi romantis memang selalu berakhir bahagia–kecuali jika dicampur dengan genre tragedi atau thriller. Pembaca dibuai dengan angan-angan bahwa cinta akan memenangkan segalanya. Setiap masalah, entah bagaimana bisa terselesaikan dengan baik. Di samping itu, karakterisasi dalam fiksi romantis sering dibuat untuk menyenangkan pembaca. Baik itu laki-laki tampan yang cool ataupun wanita cantik nan cerdas. Ditambah lagi, sang karakter utama pada akhirnya mendapatkan apa yang diinginkannya. Tentu saja, hal ini merupakan pelarian yang menyenangkan nan murah. Apalagi jika pembacanya mempunyai hubungan cinta yang rumit. Membaca fiksi romantis akan membuatnya sejenak melupakan masalahnya.

Lalu, apakah hal ini berbahaya?

Dalam beberapa hal, membaca fiksi romantis bisa dikategorikan sebagai “bahaya” jika pembacanya sudah mulai membanding-bandingkan kenyataan dengan kisah dalam buku. Apalagi jika sudah mulai jatuh cinta pada tokoh fiksi dalam cerita secara berlebihan. Pembaca yang bijak, tentunya paham bahwa kisah dalam fiksi romantis hanyalah khayalan. Tentunya tak usah diandai-andaikan dan dibanding-bandingkan dengan kenyataan hidup.

Sebenarnya banyak pelajaran baik yang bisa diambil dari kisah-kisah romantis itu. Fiksi romantis selalu menawarkan harapan kepada pembacanya. Selalu ada jalan keluar dari setiap masalah; hal itulah yang sebenarnya disampaikan oleh pengarang fiksi romantis.

 

, , ,

Belum ada tanggapan.

Tinggalkan Balasan