jenis-dan-membuat-alur-cerita

Membuat Alur Cerita yang Menarik

Kamu tentu telah hafal urutan membuat alur cerita: perkenalan-muncul konflik-klimaks-anti klimaks-penutup (resolusi). Banyak sekali cerita, -baik itu di cerpen, cerbung, novel, sinetron, drama maupun film, menggunakan alur cerita semacam itu. Alangkah membosankannya membuat alur cerita yang begitu-begitu saja. Jika kamu juga bosan dengan alur cerita “pakem” semacam itu dan ingin membuat cerita yang menarik, kenapa tidak mulai membuat alur cerita yang “berbeda”?

Alur cerita (plot) berpengaruh besar pada sukses tidaknya cerita yang kita bangun. Tokoh cerita yang hebat, diksi dan kata-kata yang hebat ketika dimasukkan dalam plot yang buruk (anggaplah isinya perkenalan melulu), maka besar kemungkinan akan berakhir pada cerita yang membosankan. Sebaliknya, tokoh-tokoh cerita yang biasa-biasa saja, namun karena kehebatan si penulis merangkai alur cerita, cerita yang dihasilkan bisa sangat berkesan pada pembaca.

Lalu, bagaimana membuat alur cerita yang menarik? Pertanyaan ini juga pertanyaan yang sering diajukan di klub menulis. Berikut ini tips ringkas membuat alur ceritamu agar menjadi lebih menarik.

  1. Keluar dari alur cerita yang generik

jenis-alur-ceritaGambar di atas adalah alur cerita berupa perkenalan-konflik-klimaks-anti klimaks-penutup (resolusi), yang sudah sangat generik. Untuk membuat alur cerita yang lebih menarik, berupayalah keluar dari alur cerita semacam itu (alur maju). Kamu bisa mulai ceritamu dari titik mana saja. Misalnya memulai dari konflik dulu, klimaks dulu, atau antiklimaks dulu, kemudian berputar ke perkenalan, masuk ke konflik lagi dan resolusi (alur mundur).

Silakan masuk situs untuk membaca lebih lanjut

, , , , , , ,

2 tanggapan ke Membuat Alur Cerita yang Menarik

  1. Betry Silviana 5 Agustus 2017 pada 22:31 #

    makasih ya infonya!

    • Redaksi 10 Mei 2021 pada 17:53 #

      makasih kembali…

Tinggalkan Balasan