novel-sekuel-to-kill-a-mockingbird

Setelah 55 Tahun, Harper Lee: ‘Go To Set a Watchman’

To Kill a Mockingbird

To kill a mockingbird sejauh ini menjadi mahakarya dan satu-satunya novel yang pernah ditulis Harper Lee. Novel Harper Lee ini tentang masa kecil seorang gadis, Scout Finch bersama saudara laki-lakinya Jem Finch serta ayah mereka Atticus Finch; berbicara banyak tentang kasih sayang dan keadilan. Banyak pembaca mungkin tidak akan melupakan sosok Scout dan Jem Finch yang ditantang rasa takut masa kanak-kanak mereka sendiri. Seperti lazimnya anak-anak kecil di dunia yang takut pada hantu, maka dua adik-kakak ini menyangka Boo Radley adalah sesosok mengerikan yang tidak pernah keluar dari rumahnya di sudut jalan kecuali pada malam hari saat bulan sedang tinggi.

Harper Lee mengadirkan pula karakter ayah bagi kedua bocah ini, seorang duda yang berprofesi sebagai pengacara di kota kecil mereka. Maycomb, kota kecil di Alabama itu masih sarat akan perbudakan dan penghilangan hak-hak kaum kulit hitam. Saat Scout dan Jem mulai mengenal lingkungan mereka yang ‘sakit’, Atticus Finch hadir di sana sebagai pembeda. Dia adalah seorang ayah yang lembut dan penuh pengertian, tetapi sangat keras ketika menyangkut hukum dan keadilan. Dari beliaulah Scout belajar tentang tidak menghakimi orang lain dari kaca mata kita sendiri kecuali kita telah menyusup ke balik kulit orang itu dan menjalani hidup denga caranya. Atticus pula yang mengajarkan bahwa di dalam hukum dan kehidupan, ada yang dinamakan ‘kompromi’; sebuah daerah abu-abu.

To Kill a Mockingbird terbit pada 1960 mengupas banyak tentang kehidupan kaum kulit hitam di negara bagian AS, tentang penyelesaian hukum yang timpang, serta kejahatan perbudakan. Di Amerika novel ini dianggap merupakan sebuah partisipasi dari Lee yang berkulit putih untuk ikut berperang melawan politik Apartheid.

Novel ini merupakan sebuah mahakarya dengan 14 kali cetak ulang di tahun pertama terbit. Bahkan sebuah studi menyatakan lebih dari 74% pelajar Amerika telah membaca buku ini. Sukses di pasaran dan melejitkan nama Harper Lee, bahkan hingga sekarang sekalipun hanya novel itulah karya darinya.

Sebagai karya fiksi, To Kill a Mockingbird memperoleh berbagai penghargaan, salah satunya adalah penghargaan Pulitzer pada 1961.

Nelle Harper Lee

Nelle Harper Lee atau lebih dikenal Harper Lee lahir di kota kecil Abama tahun 1928. Ayahnya adalah pemilik majalah sekaligus editor bernama Amasa Coleman Lee dan ibunya bernama Frances Cunningham Finch Lee. Nama Finch dari ibunya mengundang tanya beberapa wawancara yang bertanya apakah To Kill a Mockingbird sebuah otobiografi. Meskipun Harper Lee menolak bukunya disebut sebagai otobiografi, dia tidak menampik bahwa buku tersebut terinspirasi dari kisah nyata masa kecilnya.

Dari berbagai sumber, dikatakan Harper Lee adalah seorang gadis kecil tomboy yang sangat mirip karakter Scout. Dia juga mempunyai seorang teman bernama Truman Capote yang dianggap menjadi karakter Dill dalam bukunya. Ayah Lee selain sebagai editor, ternyata juga sebagai pengacara dan politikus yang bisa dengan mudah dirujuk sebagai karakter Atticus Finch.

Harper Lee pernah masuk sekolah hukum di Oxford tetapi tidak pernah menyelesaikannya hingga dia pergi ke New York dan bekerja di bagian reservasi. Lee menulis beberapa cerita panjang hingga menyelesaikan novel fenomenalnya.

Setelah novel To Kill a Mockingbird terbit, Lee menarik diri dari pemberitaan serta dari dunia tulis menulis. Beberapa sumber mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena tekanan terhadapnya dari pihak-pihak yang masih pro terhadap perbudakan dan perbedaan ras waktu itu.

Go Set a Watchman

Ketika semua orang tidak lagi bertanya-tanya dan hampir melupakan kehadirannya, di usia ke-88 tahun tiba-tiba hadir dengan berita mengejutkan. Katanya, beliau akan merilis sebuah novel lagi, sebuah sekuel dari To Kill a Mockingbird. Berita ini tentu saja menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta, pembaca, sastrawan dan penerbit. Bagaimana tidak, Harper Lee telah begitu tua, tuli dan kehilangan banyak kemampuan untuk menulis. Lalu sebuah klaim menguak ke permukaan oleh sang penulis bahwa naskah yang akan diterbitkan itu sebenarnya telah ditulis sebelum novel To Kill a Mockingbird sendiri yakni pada pertengahan 50-an. Judulnya Go Set a Watchman: A Novel Ceritanya tentang Scout yang telah beranjak dewasa dan tinggal di New York pulang ke Maycomb kepada ayahnya Aticcus. Di sana dia mengalami pergolakan dari masa kecilnya sendiri serta pemahamannya mengenai kenapa ayahnya bersikap kepada mereka seperti yang ditunjuk Lee di novel sebelumnya. Harper Lee mengatakan alasan kenapa naskah ini tidak pernah muncul selama ini karena dia menganggapnya telah hilang selama bertahun-tahun lampau. Ketika dia menuliskannya, dia dibujuk oleh editornya sendiri untuk menulis sebuah naskah lain dengan sosok Scout yang masih muda. Mungkin inilah mengapa To Kill a Mockingbird ditulis.

Kabar akan diterbitkan sekuel ini memunculkan kontroversi juga. Ada beberapa kalangan yang menganggap bahwa terdapat permainan pihak tertentu untuk menerbitkannya meskipun Lee sebenarnya tidak ingin. Pendapat ini muncul setelah sikap Lee yang seolah-oah tidak ingin menulis dan menghasilkan novel lagi selama ini, selama 55 tahun. Tetapi pengacaranya telah membatah isu ini. Dia mengatakan bahwa mereka menemukan naskah utuh ini di perpustakaan pribadi Harper Lee dan telah mendapat kesepakan dari penulis sendiri untuk menerbitkannya.

Jika berita ini benar, maka novel sekuel ini termasuk buku yang paling ditunggu. Para pembaca dan penggemar To Kill a Mockingbird dalam beberapa media online yang membahas berita terbitnya novel Lee yang baru mengirim komentar tentang penantian mereka akan buku tersebut. Novel ini akan diterbitkan oleh Penerbit HarperCollins dan dirilis pada musim panas mendatang.

Sambutan besar dari pembaca tidak akan terlepas dari novel Lee sebelumnya, yang sangat memikat. Saya sendiri telah membaca To Kill a Mockingbird dalam versi Indonesia terbitan Qanita. Saya akui kecintaan saya pada karakter Scout dan Jem. Tindakan-tindakan polos dan konyol mereka sangat mendekatkan saya pada masa kecil saya sendiri yang tinggal di kota kecil dengan banyak cerita hantu pula. Dan bila novel sekuel ini memang diterbitkan, maka saya adalah salah satu yang akan menunggunya.

Sumber:

The Guardian

Gradesaver

,

Belum ada tanggapan.

Tinggalkan Balasan