ilustrasi-tabrak-lari

Tabrak Lari

Dua jam lalu, aku menabrak seorang wanita di jalan. Tapi demi Tuhan, aku tak sengaja! Aku takut dituduh tabrak lari. Motor yang dikendarainya melaju di depan truk yang aku kemudikan. Dan yang terjadi berikutnya adalah wanita itu mengerem motornya dengan sangat mendadak, hingga aku tak mampu lagi menghindar. Dia terlindas roda truk.

Aku sempat berhenti dan melihat wanita itu tergeletak tak bergerak di samping motornya yang remuk. Aku mendekatinya. Wanita itu masih muda, memakai jaket merah dan…tampaknya dia sudah tak bernyawa.

Aku panik sepanik-paniknya. Bayangan bahwa aku akan jadi bulan-bulanan warga, atau (kalau sedikit beruntung) digelandang polisi langsung memenuhi isi pikiranku. Tidak! Aku tak boleh menambahi masalah lain. Beban hidupku sudah cukup berat!

Aku refleks melihat sekeliling. Gelap. Jalan ini berada di tengah hutan. Tak ada rumah warga, tak ada kendaraan lain yang melintas dan (aku yakin) tak ada saksi mata. Dalam kekalutanku, aku memutuskan (maafkan aku Tuhan) untuk kembali masuk ke dalam truk dan memacunya cepat-cepat, meninggalkan tempat ini.

Dua jam berlalu. Selama itu aku sedikit bisa melupakan peristiwa tadi. Dan tak terasa aku sudah sampai di garasi milik bosku. Kumasukkan truk, lalu segera masuk ke dalam untuk menyerahkan setoran ke bos. Aku melakukannya dengan buru-buru, bahkan tak kupedulikan pandangan heran si bos kepadaku. Aku hanya ingin pulang ke rumah.

Sampai di rumah aku memilih tak mandi. Aku langsung menuju kamar. Aku hanya ingin segera tidur dan melupakan semuanya. Kumatikan lampu dan kubaringkan tubuhku di atas kasur.

Belum juga dua menit aku merebah, ponsel yang kutaruh di samping ranjang berdering. Sebuah SMS masuk. Dari bosku.

“Mus, mbak-mbak  jaket merah yang bareng kamu tadi pacar barumu to? Makanya kok pulangnya buru-buru…mau sunah rosul yo? Hahahaha….!”

,

4 tanggapan ke Tabrak Lari

  1. nata 21 November 2014 pada 12:22 #

    menabrak atau mentabrak?

    huahahahaah,,boleh boleh..idenya lucu

    • Jenni Anggita 25 November 2014 pada 18:45 #

      menabrak yang benar, endingnya waaaa… haha

  2. willy 21 November 2014 pada 09:57 #

    gaya bercerita yang waahh. suka!!

  3. moderator 21 November 2014 pada 09:50 #

    😯 whuaaaa….

Tinggalkan Balasan