Seperti apakah bentuk rindu berdimensi ganda? Pertanyaan aneh tersebut akan sedikit terjawab dengan membaca buku puisi terbaru dari penyair muda Solo, Arif Yudistira berjudul Kidung Rindu terbitan Stone 2 Entertaiment. Dalam buku puisi tersebut pembaca tidak hanya akan dimanjakan oleh permainan kata yang syarat makna, tapi juga permainan tanda baca, tata letak penyuguhan puisi, serta […]
Arsip Tag | kumpulan puisi
Strategi Mahasiswa Melawan Korupsi
Log in to rate this. 0
Sebagai pecinta dan pegiat buku, adakah kebahagiaan yang lebih besar daripada kebahagiaan saat kita melihat kawan-kawan kita berhasil menerbitkan sebuah buku? Kebahagiaan seperti itulah yang saat ini saya rasakan ketika saya meraba, melihat, dan menikmati buku antologi puisi berjudul Mahasiswa Melawan Korupsi terbitan dari kawan-kawan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (BEM UMS) tahun 2015 […]
Melihat Indonesia dari Dalam
Log in to rate this. 0
Seorang penyair boleh dibilang bukan hanya seorang pencipta atau kreator, ia juga bisa disebut filsuf. Mengapa?, karena sebuah puisi tidak selalu lahir dari kamar kosong. Ia, bisa saja lahir dari permenungan, perjalanan panjang, sampai pada percikan pemikiran. Itulah yang kita rasakan saat membaca dan menekuri puisi-puisi Emha Ainun Nadjib di bukunya Sesobek Buku Harian Indonesia […]
Puisi, Cinta, Doa
Log in to rate this. 0
Puisi adalah ruang. Di dalamnya, kita bisa menampung banyak hal. Puisi tak hanya menampung ekspresi manusia seperti sedih, senang, maupun duka lara. Selain itu, puisi juga dapat menampung cerita dan kisah. Begitu pula, puisi bisa dijadikan sebagai doa. Seorang penyair, biasanya memerlukan waktu-waktu yang memungkinkan mereka untuk menulis puisi. Ada suasana “suwung” yang tak sekadar […]
Spontanitas Menulis Puisi?
Log in to rate this. 0
Puisi tak selalu harus ditulis dengan terburu. Ada kalanya, ide, tak selalu bisa langsung ditulis. Tetapi boleh jadi spontanitas adalah kekuatan. Kita bisa menelisik bagaimana Rumi menulis Matsnawi. Ada intensitas, kedalaman, kekuatan dan daya dobrak disana. Dari sana kita merasakan bahwa meski Matsnawi ditulis ibarat wahyu, tak bisa diulang, tapi ada pengendapan yang jauh sebelumnya […]
Menuju Bantal Mayit
Log in to rate this. 0
Hari sudah larut malam dan anak-anak di Panti Asuhan Al-Ikhlas terlelap kecuali Awi yang berdiri dalam bayang-bayang dedaunan pohon yang menghalangi cahaya lampu listrik. Ia senang berada di sana. Suasananya sunyi seakan menelan semua kegembiraan. Tempat sempurna untuk mengasingkan diri, berlatih membaca puisi. Bocah berumur dua belas tahun itu berhenti. Dia meneguk segelas air putih, […]
Ekaristi – Religiusitas Puisi Mario F Lawi
Log in to rate this. 0
Tembangmu, Tuhan, datang memanjang Sebelum kami tenggelam dalam remang (Mario F. Lawi) Mario F. Lawi, penyair kelahiran Kupang, Timor, pernah menjadi sorotan publik, terutama di kalangan penyair dan kritikus sastra di tanah air ini. Perhatian ini tak lepas dari puisi-puisinya yang kerap mengisi di pelbagai rubrik lembaran sastra koran nasional. Buku kumpulan sajak pertamanya, yakni […]
Memotret
Log in to rate this. 0
Bagi seorang penyair, menulis puisi mestinya lebih mirip seorang nabi yang menerima “wahyu”. Saya mengenali laku ini saat membaca biografi Jalaluddin Rumi. Penyair besar ini menuliskan puisinya sekali jadi, dan tidak bisa ia menuliskan ulang sama seperti saat ia menerima ilham. Boleh jadi ini terdengar mistis, tapi seperti itulah kerja berpuisi itu. Puisi saya kira […]