Arsip Tag | wayang

buku-puisi-sakuntala

Sakuntala: Cinta dan Duka Perempuan

Sakuntala adalah perlambang. Ia melambangkan ketegaran, kegetiran, serta hasrat seorang ibu. Ia, meski semula merasakan cinta, serta kasih sayang, ia harus ditinggalkan oleh Dusyanta. Suaminya yang juga seorang raja itu, harus kembali ke kerajaannya. Sakuntala pun memiliki anak kembar. Anak itulah yang kelak dibawa ke kerajaan. Ingin sekali Sakuntala membawa bukti pernikahannya dengan Raja Dusyanta. […]

Lanjut Baca
sekolah-pada-sastra

Perhatian Pemerintah Pada Sastra

Konon, Soekarno adalah seorang presiden yang sangat mencintai sastra. Kecintaan Soekarno pada sastra dimulai sejak ia masih sangat belia. Im Yang Tjoe (2008) seorang penulis biografi Soekarno mencacat, kecintaan Soekarno pada sastra telah tumbuh sejak ia baru berumur belasan tahun. (lebih…)

Lanjut Baca
mama-pergi-lagi

Ketika Mama Pergi

Rumah anyaman bambu dengan dua kamar tidur ini terasa hangat kembali. Mama dan saudaraku telah kembali setelah beberapa bulan tak melihat wajah mereka. Papaku waktu itu bahkan kebingungan bukan kepalang mencari Mama yang telah hampir dua bulan tidak dapat ia hubungi. Nomor HP yang biasanya dapat Papa hubungi setiap saat, sudah 2 bulan hanya menyisakan […]

Lanjut Baca
imaji-petani-dengan-kerbaunya

Pudarnya Imaji Petani di Universitas

“Dia abadi, bunda, abadi selama bersinggungan dengan bumi. Bumi adalah petani, bunda, petani, petani itu juga!” ucapan itu merupakan penggalan dialog antara Minke dan Ibunya. Dialog tersebut diabadikan dalam novel karya Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Jejak Langkah (Lentera Dipantera : 2009). Ibu dan anak itu sedang membicarakan Bisma, tokoh wayang yang sangat sakti. Mereka […]

Lanjut Baca