Tidak hanya melalui cerpen-cerpen, Soeharto melalui tangan Negara, membuat film dan propaganda dengan menerbitkan film pengkhianatan G 30S/PKI, Serangan Fajar, Janur Kuning, dan Enam Jam di Yogyakarta. Dalam film itu, Soeharto berupaya mencitrakan dirinya sebagai pahlawan dan korban, serta menyudutkan PKI sebagai pemberontak dan pengkhianat.