Cerpen Jendela-jendela Aba karya Oddie Frente termasuk berhasil dalam menghidupkan bahasa. Dalam cerpen ini, bahasa begitu lembut memetaforakan beragam cara menyikapi rindu dan takut kehilangan. Kelembutan bahasa meliuk begitu tenang, menyusup di sela-sela ruang batin yang kemudian menciptakan kerinduan baru, menghentak kesadaran dan menggoyang pikiran untuk terus menerus berdaya upaya mengatasi rindu dan takut kehilangan dengan lebih arif lagi.
Ada 19 cerpen lain dalam buku kumpulan cerpen dewasa ini. Cerpen dari para pemenang lomba menulis cerpen RetakanKata (kini RetakanKata Network, pendiri Portal Berita Buku) kemudian di bukukan dalam sebuah antologi cerpen. Masing-masing cerpen terpilih ini, memiliki kelebihan masing-masing. Selain cerpen karya Oddie Frente, terdapat karya-karya:
- Aedh Tak Lagi Mengharap Kain Sulaman Surga karya Victor Delvy Tutupary
- Angsa Salju karya Sulfiza Ariska
- Laki-laki dalam Kereta karya Diyah Hayu Rahmitasari
- Sesuatu yang Tak Menyenangkan dari Ibu Mertuaku karya Ardy Kresna Crenata
- Legiun Dajjal karya Royyan Julian
- Mak Parmi karya Danang Duror Al Fajri
- Bayi yang Hilang karya Albert Wirya
- Savitri Jadi Sintren karya Imamul Muttaqin
- Anak Kocok karya M Said Hudaini
- Garis Rosary karya Dhianita Kusuma Pertiwi
- Kirana karya Jenni Anggita
- Pulang karya Meilina Widyawati
- Musim Semi di Taman Ueno karya Yanti Hanalia Mantriani
- ESPRESSO CINTA karya Kadek Lestari Diah Paramitha
- Makan Malam Terakhir karya Lidya Pawestri Ayuningtyas
- Garis Waktu karya Willy Wonga
- Penari Tiang karya Marina Herlambang
- Hukum Pancung karya Upik Junianti
- Dubai di Ujung Hari karya Meylani Nurdiana
Ada baiknya Anda membaca satu per satu. Untuk sampel download kumpulan cerpen dewasa ini Anda dapat kontak lebih dulu.
Catatan:
Kondisi buku bersegel, terbitan tahun 2013. Cuci Gudang!
Harga belum termasuk ongkos kirim. Silakan kontak nomor yang tersedia untuk menghitung total biaya & ongkir.
Belum ada tanggapan.