Ketika tangannya terulur… aku hanya diam. Dia menarik kembali tangannya lalu menampakkan cengirannya. Aku mengangkat alis, heran. Dia melangkah mundur. Tiba-tiba dadaku sesak tanpa sebab. “Padahal kau hanya perlu menggapai tanganku saja, Monika.” Ada apa ini? Kenapa sakit sekali? (lebih…)