Pohon yang menjulang langit, akarnya pasti menghunjam bumi. Pemimpin yang tinggi singgasananya, mesti mendalam akar sosialnya. Kalau tidak, tentu palsu kepemimpinannnya. Jurus apapun dalam silat, mesti kukuh kuda-kudanya. Kuda-kuda itu posisi integral dan natural terhadap sifat bumi yang dipijak. Segala kekuasaan dalam sejarah yang tak berakar pada masyarakat pasti bersifat otoriter. (Hal. 110) (lebih…)
Arsip Tag | bentang pustaka
Memaknai Hidup Lewat Nasehat Cak Nun
Log in to rate this. 0
Sekarang seperti tidak ada orang di sekitar kita yang melihat atau menyadari bahwa mereka sedang mengalami kebusukan zaman. Saya khawatir kalau ternyata saat ini kita belum sampai ke puncak kebusukan sejarah itu. (hlm 298) Inilah salah satu kutipan Cak Nun yang secara tidak sadar ditujukan kepada masyarakat Indonesia saat ini. Sebuah nasehat keras yang didasarkan […]
Melihat Indonesia dari Dalam
Log in to rate this. 0
Seorang penyair boleh dibilang bukan hanya seorang pencipta atau kreator, ia juga bisa disebut filsuf. Mengapa?, karena sebuah puisi tidak selalu lahir dari kamar kosong. Ia, bisa saja lahir dari permenungan, perjalanan panjang, sampai pada percikan pemikiran. Itulah yang kita rasakan saat membaca dan menekuri puisi-puisi Emha Ainun Nadjib di bukunya Sesobek Buku Harian Indonesia […]
Merasakan Getirnya Eksistensi Manusia
Log in to rate this. 0
Apa yang Anda pikirkan jika berjumpa dengan lelaki yang melepas cincin pernikahannya ketika bertemu perempuan yang baru dikenalnya? Jika seorang suami menceraikan istrinya karena curiga buta, apa yang singgah dalam benak Anda? Bagaimana Anda berkomentar ketika seseorang, di zaman modern ini, begitu mempercayai mimpi? Pernahkah Anda berhadapan dengan kepolosan seorang anak dihadapan persoalan yang kompleks, […]
Pengisahan Murakami; Antara Menulis dan Berlari
Log in to rate this. 0
Pada akhirnya menulis bukanlah suatu aktifitas yang terlepas dari keseharian penulisnya. Karena itulah, mau tak mau, apa yang ditulis oleh seorang penulis bukanlah sesuatu yang melayang dan mengawang-awang di atas langit. Pada saat itulah, ada relasi yang tak bisa dipisahkan antara penulis, pembaca dan juga karyanya. (lebih…)
Imaji Mochtar Pabottingi
Log in to rate this. 0
Oleh Budiawan Dwi Santoso Ini buku puisi terbaru Mochtar Pabottingi berjudul Konsierto di Kyoto (2015) terbitan Bentang Pustaka. Buku dengan sampul puitis ini bisa mengundang selera kita untuk membaca puisinya. Apalagi, ia bukan sekadar seorang sastrawan, tapi juga intelektual andal. Dimana, ia sejak 1977 bekerja di Pusat Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). (lebih…)