Menu

Anda di sini: Beranda › catatan pinggir

Arsip Tag | catatan pinggir

20201126_125613

Tulisan dan Permenungan

Review Buku By on 27 November 2020 ; 72 views Rating 0 votes, average: 0,00 out of 50 votes, average: 0,00 out of 50 votes, average: 0,00 out of 50 votes, average: 0,00 out of 50 votes, average: 0,00 out of 5 (0 votes, average: 0,00 )
Log in to rate this. 0

Seorang penulis adalah seorang pengamat sekaligus. Ia mengambil jarak dari sebuah fakta yang dibentangkan. Dengan demikian, ia dituntut untuk jeli, sekaligus kreatif mengambil sudut pandang. Seperti orang mencuci, ia harus pandai untuk memeras realitas, merangkum, memadatkan, serta menghadirkan ulang pada pembaca. Penulis, mirip seorang peracik. Komposisi tulisan memuat pengamatan, data, hingga wacana yang dipunya. Sejauh […]

Lanjut Baca
buku-GM-goenawan-mohammad

Telusur Puisi Bersama GM

Review Buku Non Fiksi By on 13 Oktober 2016 ; 289 views Rating 0 votes, average: 0,00 out of 50 votes, average: 0,00 out of 50 votes, average: 0,00 out of 50 votes, average: 0,00 out of 50 votes, average: 0,00 out of 5 (0 votes, average: 0,00 )
Log in to rate this. 0

Buku Puisi dan Anti Puisi (2011) baru kubaca di tahun 2016. Ada rentang waktu lima tahun. Tapi tak menghilangkan gairahku untuk menuntaskan membaca buku ini. Buku ini kubaca tak selesai duduk, ada peristiwa yang mengikuti, menyelimutinya, seperti menggendong anak, menghibur diri bersama anak-anak di sekolah, sampai dengan memikirkan kegiatan sekolah bersama guru-guru. Ada kenikmatan tersendiri, […]

Lanjut Baca
indonesia-merdeka

Indonesia yang Merdeka, Kaum Muda, dan Kebebasan Berekspresi

Esai By on 8 Agustus 2015 ; 612 views Rating 0 votes, average: 0,00 out of 50 votes, average: 0,00 out of 50 votes, average: 0,00 out of 50 votes, average: 0,00 out of 50 votes, average: 0,00 out of 5 (0 votes, average: 0,00 )
Log in to rate this. 0

Oleh: Elvan De Porres (Maumere, Flores) “Seseorang yang setelah 17 Agustus 1945 nasibnya tak jadi lebih baik, bahkan memburuk, bertanya: “Kapan merdeka selesai?” Jika kita lihat “merdeka” adalah sebuah laku, pertanyaan itu tak akan ada. Sebab laku itu-yang berlangsung dalam sejarah sebagai proses-tak punya titik yang tetap di depan untuk dituju. Titik itu, untuk jeda, […]

Lanjut Baca