Menu

Anda di sini: Beranda › Diva Press

Arsip Tag | Diva Press

yayasan-kebaya-shelter-waria

Menghargai Waria, Menghargai Manusia

Review Buku Non Fiksi By on 16 Januari 2022 ; 107 views Rating 0 votes, average: 0.00 out of 50 votes, average: 0.00 out of 50 votes, average: 0.00 out of 50 votes, average: 0.00 out of 50 votes, average: 0.00 out of 5 (0 votes, average: 0.00 )
Log in to rate this. 0

Sesak rasanya dada ketika saya merampungkan karangan Masthuriyah Sa’dan ini. Bukan apa-apa, ia berhasil membuat saya tercengang kedua kalinya, setelah buku sebelumnya yang berjudul Santri Waria (Yogyakarta: Diva Press, 2020) telah khatam saya baca.             Sungguh, penulis begitu lihai mengaduk-aduk emosi tatkala menyodorkan kisah tentang teman-teman waria. Sebutlah Gabby, waria muda yang berasal dari keluarga […]

Lanjut Baca
membaca-cerpen-tia-setiadi

Pengalaman Membaca Cerpen Dunia

Review Buku Fiksi By on 16 September 2016 ; 608 views Rating 0 votes, average: 0.00 out of 50 votes, average: 0.00 out of 50 votes, average: 0.00 out of 50 votes, average: 0.00 out of 50 votes, average: 0.00 out of 5 (0 votes, average: 0.00 )
Log in to rate this. 0

Buku berjudul Dijual Keajaiban (2015) yang telah kubaca ini, semula menarik minatku untuk membelinya. Sebelumnya aku berminat memilikinya saat buku ini hadir di media sosial. Aku terpikat, hendak membelinya. Sayang, uang tak juga terkumpul untuk membeli buku. Maka pada acara bazar buku di Assalam Hypermart aku menemui kembali buku ini. Senang rasanya, tapi ada sedikit […]

Lanjut Baca
kumpulan-ceritta-yang-menyentuh-hati

Cerita yang Menyentuh

Review Buku Fiksi By on 16 Agustus 2016 ; 383 views Rating 0 votes, average: 0.00 out of 50 votes, average: 0.00 out of 50 votes, average: 0.00 out of 50 votes, average: 0.00 out of 50 votes, average: 0.00 out of 5 (0 votes, average: 0.00 )
Log in to rate this. 0

Membaca karya sastra tak hanya membuat kita menjadi tertawa, menangis, terharu, tetapi juga membuat kita tergerak dan tersentuh. Dari cerita yang menyentuh perasaan kita, kita kemudian menjadi tercenung, diam, melamun, atau bahkan sesekali mengiyakan dan bersepakat dengan apa yang dituturkan oleh cerpenis di cerpen-cerpennya. (lebih…)

Lanjut Baca