Saya membaca ‘Lapar‘ punyanya Hamsun untuk kali ketiga, awalnya hanya untuk merasakan kembali bagaimana Hamsun membawa tokoh ‘Aku‘ tetap hidup dalam nestapa yang amat luar biasa. Tetapi, seakan belum pernah membaca buku ini sebelumnya, saya menemukan semacam kesadaran baru bahwa Hamsun tidak cuma menulis tentang seseorang yang berhasil menyelamatkan hidupnya dari siksaan rasa lapar dan godaan […]
Arsip Tag | knut Hamsun
Boikot Atau B(a)ycott?; Merayakan Kemarahan
Ketika masih bocah saya menemukan bahwa cara untuk melawan pecundang adalah dengan memukul balik. Bukan boikot. Ditampar, balas menampar. Digetok, balas menggetok. Pantat disepak, ya sepak balik pantatnya_bila perlu lebih keras. Sesederhana itu. Tidak seperti orang dewasa yang telah diberi kearifan dalam perjalanan usia sehingga bisa menempuh cara lain untuk menghukum lawan, boikot misalnya, masa […]