Pada tahun 1990 , wartawan Irlandia, Susan Jane – Beers, melihat sebuah klinik obat herbal di sebuah salon rambut di sudut ibukota Indonesia, Jakarta. Ia menderita nyeri lutut kronis, mungkin karena faktor usia. Berbagai obat konvensional -penghilang rasa sakit maupun yang konon menyembuhkan, telah dicobanya namun semua itu tidak memberi hasil yang memuaskan. Jane – Beers memutuskan untuk mencoba jamu – obat tradisional Indonesia.
Hasilnya mengejutkan. Dengan hanya mengambil sepertiga dari dosis yang diresepkan pada kemasan pil herbal, setelah tiga hari rasa sakitnya lenyap. Ia terheran-heran dan merasa telah menemukan “pil ajaib sepanjang masa”.
Jane – Beers kemudian menghabiskan dekade berikutnya dengan meneliti asal-usul , mitos, resep yang dijaga ketat dan bagaimana penerapannya dalam komersialisasi jamu di Jawa, di mana tanaman telah digunakan untuk tujuan pengobatan sejak zaman prasejarah. Bukunya, Jamu: The Ancient Art of Herbal Healing kemudian menjadi satu-satunya rujukan buku tentang jamu di Inggris dalam kajian pengobatan herbal. Buku ini juga yang paling banyak dibaca di luar Indonesia sejak Herbarium Amboinense, sebuah katalog tanaman diselesaikan ahli botani Jerman, Georg Rumphius pada tahun 1690 – lebih dari tiga abad sebelumnya .
Sebuah terapi holistik didasarkan pada gagasan bahwa jika penyakit berasal dari alam, maka penyembuhannya pun dengan pendekatan alami, sebagaimana jamu menggunakan pesona teh , tonik, pil, krim dan bubuk untuk menyembuhkan – atau mencegah – suatu penyakit. Bahan-bahan pembuat jamu relatif murah, tersedia secara luas dan gampang seperti misalnya buah pala untuk mengobati insomnia, jambu biji untuk diare, kapur untuk meningkatkan berat badan dan kemangi untuk penghilang bau badan.
Jamu juga telah digunakan untuk mengobati kanker. Dalam bukunya, Jane – Beers mengungkapkan seorang penderita kanker serviks di Yogyakarta berhasil disembuhkan secara tradisional dengan ramuan teh yang terbuat dari sirih, Madagaskar Periwinkle (Catharanthus roseus ) atau daun tapak dara dan daun benalu. Dengan menggabungkan teh dan diet kedelai yang ketat, pasien dikatakan telah membuat pemulihan penuh dalam 18 bulan.
Terdengar terlalu mengada-ada? Sebuah studi yang dilakukan Virginia Tech’s Department of Food Science and Technology pada tahun 2011 menemukan bukti bahwa ekstrak dari buah sirsak menghambat pertumbuhan kanker payudara manusia. Masyarakat Indonesia mengetahui daun pohon sirsak dapat digunakan untuk meredakan asam urat dan rematik. Pada daun tapak dara ditemukan Vincristine, salah satu dari 70 alkaloid yang berguna menghambat radikal bebas serta meningkatkan harapan hidup anak-anak penderita leukemia. Kemudian kunyit terkenal sebagai obat untuk Alzheimer .
” Pengobatan Barat mencoba untuk menghancurkan kanker, tetapi pada saat yang sama menghancurkan unsur-unsur tubuh . Jamu membantu tubuh memproduksi antibodi sendiri untuk melawan kanker dengan sendirinya , ” kata Bryan Hoare, manajer di MesaStila, sebuah rumah retret kesehatan di Jawa Tengah yang melayani pembuatan jamu dan penyembuh dengan tabib. “Jamu berasal dari tanah ini. Jamu juga membuat Anda merasa nyaman. Ketika Anda bepergian membawa jamu, Anda akan mengalami perasaan positif.”
Di Indonesia, jamu dikonsumsi secara rutin oleh 49% penduduk. Menurut Kementerian Kesehatan, industri jamu senilai US $ 2,7 miliar per tahun, meliputi beragam produk dan variasinya, termasuk tonik buatan sendiri yang dijual oleh pedagang kaki lima, bubuk pelangsing , kosmetik dan jamu untuk bayi dan setelah melahirkan. Namun nilai penjualan tertinggi didominasi jamu-jamu yang mengklaim mampu meningkatkan kinerja nafsu seksual atau menekan nafsu makan.
Lalu ada hubungan apa antara jamu dengan sihir putih. Banyak penyembuh tradisional bersikeras meracik jamu pada tanggal keberuntungan atau menghubungkannya dengan mantra animisme yang mendahului kedatangan Islam di Nusantara . Mbah Ngatrulin, seorang tabib Budha di Ngadas, desa tertinggi di Jawa , mengatakan bahwa mantra adalah kunci dan jamu mungkin juga “air sakti.” Komentar semacam ini menyebabkan dokter di seluruh Asia Tenggara tidak menyarakan pasiennya pergi dukun .
Menurut Charles Saerang , Ketua Asosiasi Pengusaha Jamu Indonesia, hambatan utama untuk jamu menggila di seluruh dunia adalah bahwa produk jamu yang diproduksi secara lokal tidak memenuhi standar manufaktur internasional . Namun demikian, itu tidak menghentikan pengusaha obat herbal untuk membeli bahan baku dari Indonesia. Sebut saja misalnya pengolahan obat herbal di India dan Malaysia yang kemudian menjualnya ke Inggris -pasar yang tidak bisa diakses pengusaha jamu buatan Indonesia. Keadaan semacam ini merugikan Indonesia karena kehilangan nilai tambah dari orisinalitasnya dan juga kehilangan kesempatan untuk mempromosikan nama merek jamu di luar negeri. Agak sulit untuk mengatakan kapan produk jamu Indonesia, meski mungkin hanya, jamu penghilang rasa sakit, dapat ditemukan di supermarket dan toko-toko di negara-negara seperti Inggris.
Sebuah terobosan telah dibuat pengusaha kecil dari Melbourne yang mendirikan Origin Spa yang menerapkan teknik pijat tradisional Indonesia abad ke-16. Menggunakan krim dan minyak yang mengandung kunyit , daun sirih , dan kulit telur hancur, Origin Spa memberikan perawatan pasca kehamilan, memulihkan penampilan perempuan setelah melahirkan dan juga meningkatkan laktasi, menghilangkan angin , pusing, sakit dan nyeri .
” Itu kejutan luar biasa bagi ibu-ibu Asia di Australia, ” kata mitra Jessica Koh . “Tapi itu masih tetap asing bagi sebagian besar penduduk setempat . ” (BOS)
Sumber: TIME – dengan pelaporan dari Theo Manday / Ngadas.
Belum ada tanggapan.