1618302252418

Tertawa Tanpa Alasan

“Selalu tertawa agar terlihat harsa sepanjang masa.”

Buat kamu yang baca, jangan lupa ketawa ya! Meski alasan kita tertawa itu tidak ada. Setidaknya, tersenyumlah! Perlihatkan pada mereka, seolah-olah kamu adalah orang yang paling bahagia di buana. Dan anggaplah, senyum itu sebagai sedekah.

Terima kasih buat yang sudah senyum^^

****

Ting!

Bunyi notifikasi gawai milik Shiren terdengar, membuat sang empu dengan sigap menyambarnya.

Dibukanya gawai itu, terlihat ada sebuah pesan dari seorang sahabat.

Sani
Ren! Coba lihat photoprofile-ku!

Shiren tak habis pikir dengan perintah yang diberikan Sani padanya, tapi di sini Shiren juga salah. Kenapa ia mau-mau saja melakukan suruhan gabut si Sani?

Shiren
Iya, kenapa sih, San? Gabut bener

Photoprofile Sani terlihat seperti biasanya, tak ada yang aneh. Sani memanglah sangat gabut!!!

Sani
Udah?

Sani kembali mengiriminya pesan singkat. “Ini, Sani lagi bikin konten atau gimana, sih?” pikir Shiren sembari mengetikkan balasannya.

Shiren
Udah :v

Satu kata itulah yang Shiren kirimkan pada Sani. Terlihat sangat singkat, padat, dan jelas.

Sani
Ada sesuatu gitu, nggak???

Berhubung Shiren belum sempat beralih dari roomchat keduanya, membuat pesan itu terbaca secara otomatis. Dan Shiren pun dengan sigap membalasnya kembali.

Entah mana yang benar. Sebenarnya Sani atau Shiren yang sedang mengalami kegabutan di sini?

Shiren
Engga, tuh. Seperti biasanya, ga ada yang aneh.

Sani
Dih. Kamu, mah!!!
Coba sekarang lihat photoprofile-mu!

Lagi dan lagi, Shiren menuruti yang Sani perintahkan padanya. Sungguh dua sahabat yang memang cocok.

Sani
Sudah tau ada apa belum?

Ini memang dasarnya Shiren yang kurang pandai atau Sani yang terlalu pandai?

Shiren juga, mau saja dibego-begoin sama Sani.

Shiren
Apaan sih, San?
Terus terang aja kenapa sih?

Shiren berniat beranjak, menghindari pesan yang akan Sani kirimkan padanya kembali. Namun, entah ada angin apa.

Semesta lebih berpihak pada Sani. Alhasil, Shiren mengurungkan niatnya. Kembali berkutat dengan gawai dan kegabutan yang Sani tularkan padanya.

Sani
Yang namanya Shiren, emang gitu ya?
Orangnya ga peka-an, males akh 🙁

“Hah? Halu nih, si Sani. Ngadi-ngadi aja kerjaannya,” gumam Shiren ketika mendapati balasan itu.

Shiren
Lo tau gue orangnya ga peka-an. Napa ngasih kode gitu?
Btw, lo orangnya juga gitu ya!!!
Bukan cuma gue yang nggak peka di sini :v

Shiren mengetikkan balasan panjang itu dengan kesal. Bisa-bisanya Sani membawa kadar kepekaan dalam percakapan ini, huh.

Kaca! Mana kaca?

Sani
Ya udahlah, nih aku kasih tau!
.
Photoprofile kita aja samaan, masa perasaannya engga, sih? :(( (pesan suara)

Shiren yang membaca balasan itu seketika membolakan matanya. Bukan reaksi berlebihan, tapi seperti ada sesuatu di baliknya.

“Bisa-bisanya Shiren tak menyadari ini. Dia peka nggak ya, sama pesan yang aku kirimkan padanya?” ucap Sani di seberang sana.

Shiren
Kyaaaa, bisa aja lo becandanya

“Ini gue salah ngartiin nggak, ya?” ucap Shiren menggenggam gawainya erat.

Tak habis pikir, jawaban itu membuat hati Shiren bergetar.

Makanya jangan kebanyakan minum maijon, jadi prendjone, mampuskan!!!

Sani
Temenan sama kamu tuh, susah, ya. Anak bijak, pinter, jenius lagi!

Shiren
Apalagi sih, San.
Tersinggung nih, gue :v

Sani
Chatting-an sama kamu tuh, kayak ada tekanan gitu, lho :”
#canda_tekanan

Shiren
Tuh, kan! Malah bawa-bawa fisika segala :((

Sani
Napa jadi fisika, sih? ʕ•ﻌ•ʔ

Shiren
Ya, gitu. Tekanan ‘kan berujung ke fisika, ya?

Semudah inikah mengalihkan percakapan? Dari yang awalnya perasaan malah lanjut ke pelajaran?

Orang jenius, emang beda!!!

Sani
Ya … ya, tekanan tuh maksudku bukan tekanan yang itu hey :))
Berbalas pesan dengan orang bijak emang beda!
Berasa lagi sama Albert tau ga? 😐

Shiren
Ngadi-ngadi, lo. Kayak pernah chatting sama Pak Albert aja!!! :-*

Sani
Ya, pernahlah …

Belum sempat Shiren selesai mengetikkan balasan pesan itu, pesan dari Sani sudah kembali hadir

Sani
Eh! Emang Pak Albert maen gawai ya? (pesan suara)

Shiren
LOL 😉
Gue ga bisa bayangin kondisi muka lo pas ngomong itu, maap. Hahaha

Shiren yang membaca itu seketika meledakkan tawanya. Tak habis pikir dengan apa yang Sani pikirkan saat ini.

Bisa-bisanya dia menjawab pesan dia sendiri. Mana nadanya kayak orang bego lagi!!!

Shiren belum bisa meredakan tawanya. Ia bersyukur, meski hanya karena alasan sederhana Shiren masih bisa tertawa dan menikmatinya.

Shiren
Lo tau ga?
Tingkat ke-bego-an lo itu kayak iklan motor gue.
SEMAKIN DI DEPAN,  Hahaha (pesan suara)

Tanpa menunggu lama, Sani pun membalas pesan Shiren.

Sani
Dari pada kamu,
BEGO-NYA SEPANJANG HARI, hahaha (pesan suara)

Shiren
Alah, meski begitu lo sama gue itu kayak lebah pekerja dan ratunya ‘kan?

Sani
Iyalah, aku akan setia padamu :))
avv

Shiren
Bisa aja, lo!
Perumpamaan gue, keren ‘kan? Wkwk

Sani
Dih, gue juga punya!
.
Lo sama gue itu kayak sepasang sepatu. Akan berjalan dan beriringan selalu, karena kalau yang satu nggak ada. Pasti orang itu bakal malu :”)
(pesan suara)

Shiren
Boleh juga, tapi perumpaan lo ga elit. Masa gue jadi sepatu, diinjek-injek lagi :-!

Sani
Orang pinter selalu bener.
Maap kanjeng ratu lebah :^)

****

Sudahkan anda tertawa hari ini? Jika belum, mari tertawa bareng saya!

Terima kasih

#april_mop

#monthly_challenge

, , , ,

Belum ada tanggapan.

Tinggalkan Balasan