Masih tentang creepypasta. Jika pada tulisan lalu saya membahas tentang apa itu creepypasta, kali ini saya akan memberi tips bagaimana caranya menulis creepypasta. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa menulis creepypasta adalah sesuatu yang sulit, karena haruslah selesai dalam beberapa ratus kata saja, dan harus meninggalkan kesan seram yang secara psikologis dapat mengganggu pembacanya. Saya sendiri pernah mencoba menulis creepypasta, dan memang, cukup susah. Belum lagi rasa takut ketika menulisnya, dan entah kenapa membuat saya sering menengok ke belakang karena merinding.
Berikut ini beberapa tips menulis creepypasta yang diolah dari berbagai sumber:
Apa yang sebenarnya kamu takuti? Menulis sebuah cerita horor bukan berarti menulis apa yang kebanyakan orang takuti. Tetapi, lebih baik menulis tentang apa yang kamu takuti. Kamu akan lebih tahu mengapa kamu takut dan bagaimana rasa takut itu menguasaimu. Misalnya saja, kegelapan. Orang-orang yang secara misterius menghilang. Anak kecil yang tidak diketahui dari mana asalnya. Atau, cermin yang tidak menampakkan keadaan sesungguhnya.
Mulailah menulis bagaimana cerita itu akan berakhir. Ciri khas creepypasta adalah penjelasan di akhir yang membuat merinding pembaca, jadi hal ini cukup penting. Penjelasan itu, meskipun tersirat, haruslah membuat pembaca menjadi tersadar. Misalnya, mengenai kejadian yang sesungguhnya terjadi. Atau bahwa sesuatu dalam cerita itu masih ada dan bisa saja mendatangi mereka. Dan ingatlah, jangan bertele-tele. Cukup beberapa ratus kata saja untuk menceritakan kisah seram tersebut.
Setting. Ingatlah bahwa latar creepypasta terjadi di dunia kita, jadi ceritakan senyata-nyatanya seperti kehidupan sehari-hari. Kamu dapat memilih setting berdasarkan tempat nyata. Pembaca akan merasa bahwa kejadian itu bisa juga terjadi di dekat rumah mereka.
Pemilihan narator. Kamu dapat memilih “aku”, “kamu” atau menggunakan nama orang sebagai karakter yang akan mengalami hal-hal yang mengerikan. Jika memilih “aku”, tulislah seolah-olah kamu sendiri yang mengalaminya. Jika memilih “kamu”, berhati-hatilah, karena hal ini cukup sulit—creepypastamu dapat berakhir menjadi cerita komedi jika tidak dapat mengkombinasikannya dengan pemilihan kata yang tepat. Sedangkan menggunakan nama orang adalah cara yang termudah; buatlah orang itu mengalami kejadian yang pada akhir cerita membuat pembaca shock akan kebenarannya.
Pemilihan kata. Pilihlah kata yang menimbulkan kesan seram. Misalnya, “Aku membuka mata dan merasa ada sesuatu di pojok kamar sedang mengamatiku”. Jika perlu, pengulangan kata tertentu dapat dilakukan.
Sesuatu. “Sesuatu” atau “dia” dapat membuat pembaca mengira-ngira sebenarnya apa hal itu. Tambahkanlah gerakan-gerakan yang dilakukan, misalnya “Dia hanya duduk di sana, tidak bergerak…”
Menulis creepypasta memang susah. Beberapa creepypasta di internet bahkan bisa dikategorikan sebagai berantakan, tidak mempunyai alur yang jelas, terlalu bertele-tele, dan bahkan ending yang buruk. Namun, seorang penulis sejati tidak akan menyerah begitu saja, bukan?
Sumber:
Belum ada tanggapan.