ini-rahasia-penulis-novel-romantis

Menguak 6 Rahasia Penulis Novel Romantis

Novel dengan genre romance atau berkisah mengenai romansa percintaan masih menjadi kegemaran pembaca di Indonesia dan juga di dunia. Menurut  Romance Writers of America (RWA) kisah fiksi romantis  mampu mendapatkan penjualan hingga $1.08 Milyar setiap tahunnya. Kisah percintaan memang selalu menarik untuk dibaca oleh hampir seluruh kalangan, entah itu tua muda, remaja dan juga dewasa. Tidak heran jika kita pergi ke toko banyak sekali dijumpai novel – novel romantis terjajar rapi di rak buku.

Lalu bagaimana sebenarnya novel – novel romantis ini ditulis, dikembangkan, dan disusun hingga memiliki tempat di hati pembaca? Inilah rahasia penulis novel romantis yang dibeberkan oleh beberapa penulis novel romantis dalam menciptakan karyanya.

1. Inspirasi Yang Tak Terduga

Inspirasi memang kadang datang dengan cara yang tidak terduga, bisa datang dari mana saja dan melalui media apa saja. Ini rahasia penulis novel romantis yang pertama di mana mereka mendapatkan ide novel mereka dengan cara yang unik. Contohnya Stephenie Meyer, penulis novel bestseller “Twilight” ini yang mendapatkan ide cerita tentang kisah cinta vampir dan manusia ini lewat mimpinya. Dalam wawancaranya dengan Oprah Winfrey beberapa tahun lalu, Stephenie mengatakan jika suatu malam ia bermimpi tentang dua orang remaja yang berdiri ada di sebuah padang rumput yang bermandikan cahaya matahari. Salah satu orang yang ada di sana adalah seorang lelaki muda yang tampan dan bersinar sedangkan satunya lagi adalah gadis biasa – biasa saja. Dalam mimpinya itu si lelaki muda berusaha mengatakan betapa ia sangat peduli pada gadis itu namun juga ingin memangsanya. Stephenie sendiri menganggap mimpinya itu sangat aneh dan kemudian menuliskan mimpinya tersebut dalam sebuah catatan. Siapa yang menyangka jika mimpi itu kemudian menjadi ide dari bab 13 di novel yang sudah terjual lebih dari 70 juta kopi ini.

2. Peka Terhadap Sekeliling

Tidak hanya dengan cara yang unik, inspirasi menulis novel romantis juga bisa datang dari lingkungan sekeliling. Menjadikan pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain sering menjadi alternatif bagi ide percintaan yang bisa dituangkan dalam cerita baru yang lebih menarik. Penulis kenamaan, Nicholas Sparks menuturkan jika ia sering memasukkan element medis ke dalam karyanya karena ia begitu dekat dengan dunia medis. Ketika ia berumur 23 tahun ibunya mengalami kecelakaan akibat menunggang kuda dan kemudian disusul oleh saudara perempuannya yang mengalami tumor otak. Bahkan setelah menikah anakanya bernama Ryan didiagnosis mengalami autis. Nicholas mengaku bahwa ia mudah menuangkan hal tersebut dalam karyanya karena ia sudah mengalaminya.

Berbeda dengan Nicholas, penulis populer Indonesia Asma Nadia mengaku jika ia mendapatkan ide untuk novel “Cinta Lelaki Biasa” dari pengalaman hidup orang lain. Inspirasi tersebut datang ketika ia melihat seorang suami yang setia merawat istrinya yang pendarahan dan lumpuh selama sebelas tahun.

Di halaman pribadinya, Asma Nadia juga menuliskan bahwa  ide awal novel laris yang sudah menjadi film “Assalamualaikum Beijing” muncul dari sebuah kalimat “It’s remind me of Ashima” yang dilontarkan oleh seorang guide laki – laki ketika ia berkunjung ke Beijing. Berkat kalimat tersebut Asma Nadia kemudian melakukan penelitian tentang Ashima dan mengembangkan ide – ide yang muncul dalam sebuah novel.

Senada dengan Asma Nadia, penulis novel Sitta Karina juga mendapatkan ide novelnya dari orang di sekitarnya. Seri keluarga Hanafiah karya Sitta ternyata terinspirasi dari keluarga besarnya yang banyak berkecimpung di dunia sosialita. Sitta juga menambahkan jika salah satu karakter di seri tersebut merupakan adopsi dari dirinya sendiri. Peka terhadap sekeliling ternyata menjadi rahasia penulis novel romantis lainnya untuk mendapatkan inspirasi.

3. “Secret Baby” Plot Paling Digemari Pembaca

Anda pasti pernah menemukan cerita dimana sang tokoh utama perempuan mempunyai hubungan rahasia dengan tokoh utama laki – laki dan akhirnya membuahkan seorang anak yang dirahasiakan. Lalu 10 atau 20 tahun kemudian rahasia tersebut baru terbongkar. Memang terdengar klise dan mungkin sudah sangat mainstream di kalangan cerita romatis. Akan tetapi justru plot seperti inilah yang paling banyak digemari pembaca. Menurut Adina Senft seorang penulis novel romantis mengatkan bahwa konflik reuni seperti ini cukup populer. Kebanyakan pembaca perempuan menganggap tokoh utama laki – laki dalam cerita seperti ini terlihat lebih menarik dan menunjukkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan oleh semua laki – laki.

4. Ada Aturan yang Tidak Boleh Dilanggar.

Novel atau cerita romantis merupakan cerita dimana kasih sayang dan cinta merupakan sumber ceritanya, oleh karena itu ada aturan yang berkaitan dengan kisah cinta tersebut. Menurut Romance Writers of America (RWA) novel romatis tidak dapat dikatakan sebagai novel romantis jika cerita cinta utama pada novel tidak berakhir dengan bahagia atau sering disebut sebagai ending Happily Ever After. Menurut Adina lagi, pembaca novel romantis ingin tokoh – tokohnya memiliki hubungan atau bonding di akhir cerita. Jika tidak begitu maka sama halnya dengan sebuah cerita misteri dimana detektif tidak dapat memecahkan kasusnya.

Namun hal itu tidak sejalan dengan penulis novel romatis, Nicholas Sparks yang mengatakan “All great love stories, by definition, have to end i tragedy. The greater the love, the greater the tragedy when one of them dies.”.

Menurutnya tidak selamanya ending dari sebuah cerita cinta harus berakhir dengan bahagia, berakhir dengan sebuah tragedi merupakan bukti bahwa cinta bisa begitu hebat. Seperti yang diketahui memang banyak novel dari Nicholas Sparks yang berakhir dengan tokoh utama meninggal dunia atau tidak dapat disebut sebagai happy ending, misalnya saja A Walk to Remember (1999) dan  The Notebook (1996).

Nicholas sendiri juga punya aturan tersendiri dalam karya – karyanya, yang pertama ia tidak akan menulis tentang hal – hal tidak senonoh, kedua ia tidak akan menulis cerita yang memuat adegan dewasa, dan yang terakhir ia tidak akan membahas hubungan seksual anak di bawah umur.

5. Tragedi Yunani

Tragedi Yunani yang dibicarakan dalam hal ini tidak lain dan tidak bukan adalah tragedi cinta yang terjadi pada kisah Romeo dan Juliet. Sudah tidak asing lagi jika banyak cerita romantis yang menggunakan plot ala Romeo dan Juliet sebagai garis besar cerita novel. Misalnya saja kisah cinta yang ditentang, kisah cinta dalam perbedaan, kisah cinta yang dirahasiakan, atau kisah cinta yang berakhir tragis. Nicholas Sparks bahkan menambakan jika ia lebih tepat disebut sebagai penulis cerita Romeo dan Juliet yang diupdate daripada disebut sebagai penulis romantis.

6. Para Penulis Ingin Pembacanya Juga Menjadi Seorang Penulis

Meskipun persaingan di bidang penulisan cukup ketat, para penulis ingin lebih banyak penulis baru ke depannya. Genre romance bisa dibilang masih menjadi genre yang paling diminati di Indonesia, untuk itu para penulis berharap agar lebih banyak penulis baru muncul. Hal ini bertujuan tidak lain untuk memenuhi selera setiap pembaca yang berbeda – beda.

Pada sebuah wawancara dengan salah satu majalah online,  penulis Perahu Kertas Dee Lestari mengungkapkan jika lebih banyak penulis maka akan lebih banyak pula orang yang akan melek buku nantinya. Dalam wawancara yang sama, penulis Lukisan Hujan Sitta Karina mengatakan jika kemunculam teenlit dan chicklit yang semakin banyak bisa memberi wawasan sekaligus pembelajaran bagi para pembacanya. Dunia penulisan memang merupakan industri yang unik dimana tidak hanya bersaing, penulis juga ikut mendukung karya penulis lain dan bahkan ikut melahirkan  generasi berikutnya.

 

Sumber :

http://mentalfloss.com

http://time.com

http://nicholassparks.com

FB AsmaNadia.Penulis

entertainment-ragazzonline.blogspot.co.id

edition.cnn.com

www.beliefnet.com

sumber gambar :

http://media.gettyimages.com

, , , ,

Belum ada tanggapan.

Tinggalkan Balasan