cerita-anak-alice-laselles-karangan-ratu-victoria-inggris

Ratu Victoria dan Petualangan Alice Laselles

Berita Buku – Tahukah kamu bahwa Ratu Victoria juga menulis cerita anak? Buku dongeng untuk anak karangan Sang Ratu ini diberi judul The Aventures of Alice Laselles: A Children’s Story—Petualangan Alice Laselles: Sebuah Cerita untuk Anak-Anak.

Sebuah cerita anak-anak memang dimaksudkan ditulis untuk anak-anak. Cerita anak-anak biasanya mempunyai bahasa sederhana dan juga alur yang sederhana. Seringkali, cerita anak-anak dilengkapi dengan ilustrasi warna-warni agar anak tidak bosan membacanya. Tak hanya orang dewasa saja yang bisa menulis cerita anak-anak; seorang anak kecil juga bisa menulisnya. Sudut pandang yang dibuatnya pasti akan berbeda dari cerita yang ditulis oleh orang dewasa. Penggambaran perasaan sang tokoh, pasti akan sangat berbeda jika hal itu ditulis dalam sudut pandang orang dewasa dan anak-anak.

Seperti halnya cerita anak-anak yang ditulis oleh Ratu Victoria ini. Beberapa orang menganggapnya sebagai fairytale; cerita peri. Tapi sebagian lainnya hanya mengkategorikannya sebagai dongeng ber-genre slice of life; kehidupan sehari-hari sang tokoh. Terlepas dari semua itu, buku cerita ini membuat banyak orang terkagum-kagum. Siapa sangka, Ratu Victoria ternyata mempunyai imajinasi tinggi dan kreativitas yang luar biasa.

Siapa yang tidak mengenal Ratu Victoria? Dia merupakan Ratu yang paling lama memerintah Inggris dan Irlandia, yakni selama hampir 64 tahun. Selain itu, dia juga merupakan wanita yang paling lama berkuasa di kerajaan. Lahir pada tahun 1819 di Kensington Palace, London, Ratu bernama Alexandrina Victoria ini hidup dalam aturan keluarga kerajaan yang sangat biasa.

Masa kecilnya bisa dibilang tidak menyenangkan, meskipun ada lebih banyak raja dan ratu Inggris lain yang mungkin tidak bisa mendapatkan kebahagiaan masa kecil sepertinya. Semasa kecilnya, dia hidup di bawah bayang-bayang John Conroy, pengawas keuangan kerajaan yang secara tak langsung mengatur Raja Inggris. Rumor mengatakan bahwa Conroy berambisi untuk menjadi penasihat kerajaan ketika Ratu Victoria nanti berkuasa, dan untuk memuluskan rencananya itu, dia mendekati ibu Ratu Victoria, Princess Marie Luise Victoria of Saxe-Coburg.

Karena kesepian, Ratu Victoria lebih suka menghabiskan waktunya dengan guru privatnya, Louise Lehzen. Mereka sering membuat boneka-boneka kertas yang model pakaiannya sesuai pada jaman itu. Ketika Ratu Victoria berusia 18 tahun, ayahnya, Duke of Kent, meninggal. Waktu itu juga, dia menjadi Ratu Inggris. Untuk menjauhi Conroy, Ratu Victoria memutuskan untuk pindah ke Buckingham Palace, meskipun itu berarti dia memutus kontak dengan hampir semua anggota keluarganya. Dia menikah dengan Prince Albert of Saxe-Coburg and Gotha dan dikaruniai 9 anak. Ratu Victoria wafat pada tahun 1901 di usianya yang ke-82.

Meskipun Ratu Victoria bukanlah contoh anak yang baik—mudah marah dan bahkan melemparkan benda-benda seperti gunting ketika mengamuk, dia cukup cemerlang dalam pelajaran. Pendidikan yang diberikan kepadanya, yang bisa dibilang kurang jika menurut standar kerajaan, bisa diterima dengan baik. Ratu Victoria lebih tertarik pada pelajaran musik dan menari. Buku-buku bacaannya luar biasa banyak, meliputi teori politik dan filsafat.

cerita-anak-alice-laselles-karangan-ratu-victoria-inggris

sumber gambar dari www.dailymail.co.uk

Masa kecil yang kurang menyenangkan, rupanya tidak menjadikannya pribadi yang murung. Hal ini terbukti dari kreativitas terpendam dalam dirinya, yang dia tuangkan dalam sebuah buku berjudul The Aventures of Alice Laselles: A Children’s Story—Petualangan Alice Laselles: Sebuah Cerita untuk Anak-Anak.

Buku itu ditulis oleh Ratu Victoria sendiri. Awalnya, cerita itu ditulis di sebuah buku catatan yang tersimpan di Windsor Castle. Persembahan dalam buku itu, ditulis oleh Ratu Victoria sebagai persembahan untuk ibunya. Meskipun tidak ada tanggal pasti penulisannya, buku itu dipercaya ditulis pada sekitar tahun 1829 ataun 1830, ketika Ratu Victoria berusia sekitar 10 tahun.

Buku itu bercerita tentang petualangan seorang gadis kecil berusia 12 tahun bernama Alice Laselles. Alice, yang ayahnya baru saja menikah, dikirim untuk sekolah asrama di Sekolah Mrs Duncombe. Di sana, Alice bertemu Barbara, anak seorang bankir yang kaya dan pintar. Ada juga Ernestine Duval, seorang anak perempuan Prancis yang yatim piatu dan miskin. Tokoh lain, yakni Diana O’Reilly, seorag gadis yang dibesarkan oleh seorang perawat karena ibunya sudah meninggal.

Buku itu diterbitkan oleh penerbit Royal Collection dan dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik dari boneka-boneka kertas buatan Ratu Victoria dan guru tutornya. Boneka-boneka kertas itu menggambarkan model pakaian pada jamannya, secara detail; sebuah bukti nyata dari kreatifitas yang tinggi. Diedit secara apik, boneka-boneka kertas itu diilustrasikan duduk bersama sang tokoh utama, gadis kecil berkulit putih dan berambut pirang, Alice.

Menurut Jacqueline Wilson, seorang pengarang cerita anak-anak yang terkenal dengan karyanya The Illustrated Mum (1999), yang juga menulis kata pengantar untuk buku itu, cerita itu mengagumkan. Ratu Victoria berhasil mempunyai cara sendiri untuk mengolah kata-kata. Misalnya bagaimana dia menggambarkan perasaan Alice ketika ayahnya memintanya untuk sekolah asrama. Dia menggambarkannya dengan dramatis dan menyentuh. Saat ini, buku The Adventures of Alice Laselles: A Children’s Story  sudah tersedia di Amazon jika Anda tertarik untuk membelinya.

Sumber:

britishheritage

telegraph

dailymail

, , , , , , , , ,

Belum ada tanggapan.

Tinggalkan Balasan