Hari-hari yang keras dan kehidupan yang tidak menentu sedang terjadi di luar sana. Tidak peduli anda pecinta olah raga atau the world of marriage, wabah ini menggiring anda dari satu drama ke drama lain yang sayangnya berputar hanya di dalam kepala anda seorang. Karena anda adalah orang, dan karena sebagai sesuatu yang disebut ‘orang’ anda harus hidup dengan berpikir, merenung, menimbang, dan membuat rencana, maka korona mendorongmu lebih jauh untuk melakukan hal-hal ini. Tetapi kenapa harus wabah ini yang membuat hidup semakin tidak tertahankan? Tidak juga. Tidak harus demikian. Jika hidup anda begitu pelik, janganlah melihat keluar untuk mencari sumber masalahnya. Tariklah dirimu ke sudut-sudut ruangan yang tak terlihat lalu bertanya pada diri sendiri; kenapa ini harus menjadi drama berkepanjangan?
Drama yang anda mainkan di dalam kepala berupa proses psikologi terjadi ketika ada akumulasi dari informasi. Begitu anda berpikir si dia adalah orang yang baik maka muncul pemikiran lain yanng mendukung, ketika anda berpikir dia adalah orang buruk maka datang pemikiran penunjang lainnya. Seluruh informasi yang terkumpul, entah baik atau buruk, akan menentukan tipe dari pemikiran dan emosi yang anda punya. Dengan dasar pemahaman ini, ditarik kesimpulan bahwa seluruh proses psikologis anda adalah drama yang anda ciptakan. Tidak terkait dengan realitas. Anda duduk berjemur di pantai tetapi pemikiran dan emosi anda jauh dari situ.
Mari kita sepaham hal ini, tentang drama dalam kepala. Bila kita jujur, bukankah ternyata semua hal yang terjadi di luar sana menjadi terlalu dilebih-lebihkan dalam diri anda? Rasa sakit, kecewa dan takut akan hal-hal di luar anda sebenarnya perasaan yang bertepuk sebelah tangan. Anda hanya perlu berpikir dengan benar, mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dan emosi pendukungnya maka anda akan merasa menemukan diri anda; naif dan bodoh sebagai manusia.
Namun apabila anda tidak sepakat dan membiarkan itu berkelindan dalam kepala, maka anda akan melekat dan teridentifikasi dengan hal itu. Pasangan anda mungkin saja telah selingkuh dari anda. Anda memikirkan masalah itu sepanjang hari dan malam. Memikirkan berbagai aspek dari fakta yang ada, anda akan menemukan semua hal yang anda inginkan di dalam kepala untuk menunjukan bahwa anda adalah orang yang telah ditinggal selingkuh.
Proses psikologis tidak bisa dihilangkan, tetapi hanya bisa dibesarkan atau diabaikan. Mengabaikan produk dari proses psikologis menghasilkan kehadiran diri yang utuh terhadap realitas di sekitar anda. Berjemur di pantai atau meringkuk di balik selimut hanya bisa dirasakan secara sadar ketika pikiran dan emosi kita berada di situ. Laut yang biru, pasir, ombak gadis-gadis berbikini. Tetapi sebaliknya, membesarkan proses psikologis anda tentang sebuah masalah akan menunjukan kepada sekitar bahwa anda adalah manusia yang sedang bermasalah yang tengah berjemur di pantai. Proses psikologis menipu anda bahwa itulah diri anda. Manusia yang sedang dikhianati dan menderita.
Apakah kita harus belajar untuk mengabaikan yang ada dalam kepala? tidak semestinya. Silahkan anda mengabaikannya maka anda akan memahami bahwa hanya dengan mengosongkan pikiranlah jalan ke sana. Tetapi jika anda tidak mampu mengabaikannya, maka anda hanya perlu menjadi sutradara yang tepat. Setiap individu mampu menyutradarai drama psikologisnya. Tergantung dari permintaan dirinya sendiri, apakah dia mau menjadi orang yang tersakiti atau orang yang luar biasa. Dalam sekali klik, pikiran dan emosi akan berubah sesuai apa yang diminta. Anda duduk, bangun, makan dan minum sebagai sutradara sekaligus pemeran dari drama psikologis anda.
Butuh kecerdasan untuk mengidentifikasi dan memahami jenis emosi dan pikiran anda yang sedang berlangsung. Sikap apriori dan memihak menghambat berpikir dengan benar. Kunci pentingnya adalah apa pun yang sedang berlangsung di kepala jangan berpikir itulah diri anda. Pemikiran hanya memberikan informasi-informasi dari luar untuk diakumulasikan. Semua jenis informasi yang masuk umumnya tidak berdasarkan pilihan. Datang begitu saja ke dalam kepala. indera anda memberikan informasi tanpa henti. 90 persen informasi yang masuk diluar dari kehendak anda. Tidak ada yang namanya informasi buruk atau baik, semua hanyalah informasi. Anda sendirilah yang memberi nilai terhadap informasi yang terekam. Harus diingat, semua informasi yang diakumulasikan adalah milik anda, tetapi bukan diri anda. Anda sebagai manusia terpisah dari apa yang anda pikirkan adalah anda. Seberapa pun informasi yang anda kumpulakn dan akumulasikan, tidak akan pernah membentuk anda. Semua itu hanyalah milik anda. Tubuh anda tumbuh dan besar dari tetesan susu dan dari daging dan dari tumbuhan. Anda harus menjadi sutradara untuk drama yang ada dalam kepala anda, seperti apa pun pilihan anda terhadap drama tersebut.
Hidup anda lebih penting dari apa pun yang anda pikirkan. Pemikiran anda hanya membuat seperti apa kehidupan yang anda inginkan, mengindetifikasi keinginan anda lalu menunjukan diri begitulah anda. Tetapi jika tidak bisa menerima kenyataan ini, maka jadilah orang baik bagi hidup anda sendiri. Jika apa yang anda pikirkan menjadi lebih penting daripada tubuh anda, buatlah pikiran tersebut memikirkan drama terbaik yang bisa anda berikan terhadap anda dan hidup anda. Jangan memilih ingin terlihat seperti manusia pesakitan dengan memikirkan semua kesakitan dalam kepala anda. Ada begitu banyak hal baik yang bisa disematkan kepada anda, tubuh dan jiwa anda. Anda hanya perlu menjadi sutradara sekaligus lakonnya.
Belum ada tanggapan.