aidan-chambers-ciri-flash-fiction

Menulis Flash Fiction 3: Ciri-ciri Flash Fiction

Pada tulisan sebelumnya, kita membahas apa beda flash fiction dengan puisi. Pada bagian ini kita akan mengenali lebih jauh bentuk tulisan atau ciri-ciri flash fiction sebagai bagian dari pedoman menulis flash fiction.

kissing-game-dan-ciri-ciri-flash-fictionSeperti membangun sebuah rumah, seseorang harus mengerti lebih dahulu ciri-ciri bentuk atau yang dikenali banyak orang sebagai ‘sebuah rumah’. Ketika seorang arsitek mengabaikan hal-hal yang dikenali orang sebagai ciri karakteristik sebuah rumah, bukan tidak mungkin ia tersesat membangun sebuah jembatan atau malah membangun poskamling.

Setelah mengenali ciri karakteristik sebuah rumah, tentu arsitek ingin mencirikan seperti apa rumah yang bisa dikatakan sebagai rumah yang bagus, bukan sekedar rumah untuk berlindung dari panas dan hujan. Maka sang arsitek harus mempelajari bentuk-bentuk rumah, fungsi yang dibutuhkan, bahan-bahan yang baik untuk digunakan, dan komposisi bahan untuk mendukung kualitas yang dibutuhkan. Ketika sang arsitek mempertimbangkan estetika (keindahan) sebagai bagian dari rumah yang bagus, maka ia harus mempelajari detil tentang berbagai komposisi dalam batasan biaya yang tersedia.

Kembali ke soal flash fiction. Bagi seorang penulis, flash fiction juga merupakan salah satu bentuk bangun tulisan. Aidan Chambers, penulis The Kissing Game: Short Short Story sekaligus pemenang ‘Carnegie Medal’,  menyebutkan bahwa flash fiction itu serupa kilat lampu yang memungkinkan seseorang melihat keseluruhan obyek tangkapan di layar (red: bayangkan kilat lampu kamera) hanya dalam sekejap waktu.

Ia menunjukkan contoh flash fiction tulisan Lorenzo Pachioni, anak 12 tahun yang pada suatu kesempatan menunjukkan tulisan kepadanya. Dalam versi bahasa Indonesia terjemahan bebas kira-kira begini:

Dapatkah engkau melukis jiwamu?

Aku telah mendengar banyak puisi bercerita tentang perpisahan dua orang sahabat. Mereka berdua sangat sedih. Aku pikir, kilau keemasan antara dua orang yang saling mencintai itu tidak akan pernah berakhir.

Memandang dunia sekitar dari atas balkon, aku bertemu matahari yang tenggelam. Aku tahu ini terkesan murahan, tetapi, engkau dapat melihat banyak hal saat matahari terbenam. Hal-hal yang begitu penting buatmu. Cobalah ketika engkau merasa sendiri dan bosan. Maka engkau akan bertemu siapa saja.

Flash fiction tersebut menarik dan sangat spontan. Upaya melukiskan sesuatu yang rumit semacam jiwa manusia hanya dalam kata kurang dari seratus kata diawali dengan pertanyaan. Aidan juga menyebutkan, memang bahwa pekerjaan menulis adalah melukis dengan kata. Maka menulis flash fiction serupa dengan membidik keseluruhan obyek dengan sekejap kilat, tanpa mengurangi keindahan dan makna obyek tulisan. Penghematan kata-kata dengan dibatasi jumlah kurang dari seribu kata menjadi tantangan tersendiri bagi penulis.

Dengan mengambil contoh tulisan di atas, Aidan memberikan ciri-ciri tulisan yang bisa dikategorikan sebagai flash fiction. Ciri-ciri tulisan flash fiction antara lain:

  1. Tulisan biasanya kurang dari seribu kata.
  2. Menggunakan model ‘penceritaan’ atau narasi, entah itu untuk genre fiksi maupun non fiksi. Maka termasuk juga dapat berbentuk surat, catatan harian, esai mini maupun laporan singkat.
  3. Dapat mendasarkan pada kisah biografi ataupun otobiografi.
  4. Dapat berbentuk prosa dengan dialog maupun tanpa dialog.
  5. Dapat menggunakan sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.
  6. Boleh mengeksplorasi aspek-aspek kebahasaan.
  7. Tulisan biasanya selesai dalam sekali baca, bukan merupakan bagian dari fragmen atau segmen cerita yang lebih besar.
  8. Tulisan sering memberi inspirasi kepada pembaca untuk melakukan hal-hal lain seperti membuat cerita lanjutan, atau memberi makna pada suatu cerita yang disajikan.
  9. Tulisan biasanya sangat padat dengan menempatkan berbagai hal pada satu waktu atau ruang, dengan memperhatikan keindahan bahasa yang sepertinya sederhana namun kaya makna.
  10. Tulisan seperti kilat kamera yang memungkinkan seseorang dengan cepat mampu menangkap obyek tulisan secara utuh. (RK)

Referensi:

Aidan Chambers; Flashes of Fiction, Nate Classroom Issue 15, 2011

, , , , ,

Belum ada tanggapan.

Tinggalkan Balasan