Arsip Tag | cerita pendek

roti-tawar

Sepotong Roti

“Berilah aku sepotong roti. Anakku sedang kelaparan. Tidak bisakah aku mendapatkan belaskasihanmu tuan. Tolonglah aku. Aku tak tahu di mana lagi aku bisa mengharapkan bantuan.” “Pergi kau dari sini pengemis. Jangan mengotori tempatku. Aku tak ingin melihat orang sepertimu ada di tempatku.” (lebih…)

Lanjut Baca
tampang-orang-akan-gila

Nanti Akan Gila

Langit terlihat cerah, udara segar menyapa mentari pagi, mendoakan umat manusia dalam perhelatan mempertaruhkan tenaga dan pikiran untuk membuahkan upah sebagai roda nafkah. Sudah menjadi ketentuan Tuhan manusia ditakdirkan: kaya-miskin, tampan-jelek, sedih-bahagia, dan sebagainya. Yang jelas, terdapat titah Tuhan kepada umat manusia agar membaca sejumlah hikmah dibalik semua itu. Perbedaan adalah fitrah yang bisa membuat […]

Lanjut Baca
simbol-jalan-salib

Jalan Salib

Engkau sudah menyiapkan batin untuk pergi ke gereja mengikuti jalan salib pada Jumat sore ini. Dengan berpakaian rapi, menggunakan kemeja kotak-kotak berwarna merah dipadukan dengan dengan celana jeans dan sepatu ventofel engkau kini benar-benar nampak tampan untuk pergi ke gereja. Tak lupa buku yubilate engkau pikul dalam tanganmu. (lebih…)

Lanjut Baca
kasih-ibu-kepada-beta

Kasih Ibu Tak Sepanjang Nyawa

Namaku Samhadi. Enam bulan lalu ditangkap polisi atas kasus pencurian disertai kekerasan. Padahal aku tak bermaksud membunuh. Aku hanya mengincar hartanya saja. Tiada guna aku merampas nyawa. Sebab tak ada tujuan menjualnya ke siapa. Namaku Samhadi. Lahir dari rahim ibu bukan dari rahim babi. Tetapi, selama masa penahanan, aku diperlakukan bak babi. Kotor dan najis […]

Lanjut Baca
iblis-tak-pernah-mati

Bahkan Iblis Pun Tahu Diri

Bahkan iblis pun tahu diri, meminta penangguhan hidup hingga kiamat saat menolak bersujud pada Adam. “Tapi mengapa takdir membawaku sampai di sini?” Hujan menampakkan diri makin deras. Tetesannya menjuntai keras ke emperan toko yang kusinggahi. Satu-satunya cara agar celana dan baju tak basah adalah merapatkan tubuh ke dinding, sambil meringkik menunggu reda. (lebih…)

Lanjut Baca
jodoh-seorang-janda

Jodoh Ke Dua Syarifah

Dua tahun lalu Syarifah merasakan neraka di kota ini. Rasanya teramat kejam. Bahkan lebih kejam dari ibu tiri yang jahat. Bukan. Bukan kotanya yang kejam. Tetapi seorang manusia yang menghuninya. Karena rasa sakit itu, Syarifah bersumpah tak akan pernah kembali lagi ke kota ini. Dia lelah dengan segala beban yang saban waktu tersampir di pundaknya. […]

Lanjut Baca
gambaran-orang-picik

Orang-orang Picik

Cak Dullah duduk dengan muka was-was. Wartawan yang berada di baris depan pengunjung, sibuk mengambil gambar. Cak Dullah yakin, esok hari wajahnya akan terpampang di halaman depan koran nasional sebagai terdakwa pembunuhan terhadap Hermawan, calon bupati yang bakal maju bulan depan. (lebih…)

Lanjut Baca
korban-fitnah

Terjebak Fitnah

Senja ini begitu cepat pergi, membenamkan warna kemerahan pada nuansa hitam pekat. Padahal, aku masih merindukan keindahan wajahnya, aku merasa tenang. Begitu santainya senja ini berlalu seakan tanpa dosa, sesantai dirinya yang pergi meninggalkan hatiku. Sejatinya kekasih memang tak mesti akan jadi jodohmu. Tapi jika masih ada kesempatan untuk mengejar, maka kejarlah, sampai engkau merasa […]

Lanjut Baca