Arsip Tag | cerpen sastra

SPP: Menanti Alas, Mengulas Bukti.

Kau sangat girang mendapat kotak kelengkeng dekat meja mungil Ka Houri. Rabu lampau menyiang begitu kijang sabab Kau berpejam kian denyut usai menggarap syair bahasa Inggris. Kau kaget tentu, Ummy-Abuya berada di ruang depan, Kau bahkan masih telentang saat Ummy memegang entong nasi. Makan siang Abuya! Anakku Sayang, sudah bangun, Nak. Ia begitu luluh, terlibat […]

Lanjut Baca
pohon-kehidupan

Apakah Pohon Berhak Berdiri di Depan Pengadilan?

Breuer telah memperingatkanmu agar tak nekat untuk maju sedepa sekalipun. Kalimat itu lenyap hingga akhirnya kau harus menyesal seutuh kematian dan menjadi tusuk gigi di meja makan para pejabat itu. Kematian memang pasti datang, Jos, tapi kita bisa memilih mati dengan cara yang bagaimana. Dan kau, orang paling bebal yang pernah aku dan Breuer temui, […]

Lanjut Baca

Dari Wanita Bonsai kepada Anda!

Maka ketika dada yang bergemuruh itu pecah, seorang wanita dengan mimpi menjadi beringin besar telah memutuskan, dengan bisu untuk bergabung kembali dengan sebentuk bonsai yang teronggok di atas meja kaca. “Baiklah, ini sudah seribu tahun. Aku tidak bisa menemukannya lagi.” Katanya sekali saja sebelum bonsai menelan jiwanya. Sementara itu seorang lelaki yang tahu banyak hal […]

Lanjut Baca