Arsip Penulis | Kukuh S. Aji

pohon-kehidupan

Apakah Pohon Berhak Berdiri di Depan Pengadilan?

Breuer telah memperingatkanmu agar tak nekat untuk maju sedepa sekalipun. Kalimat itu lenyap hingga akhirnya kau harus menyesal seutuh kematian dan menjadi tusuk gigi di meja makan para pejabat itu. Kematian memang pasti datang, Jos, tapi kita bisa memilih mati dengan cara yang bagaimana. Dan kau, orang paling bebal yang pernah aku dan Breuer temui, […]

Lanjut Baca
kiamat

Satu Hari Sebelum Kiamat

  Pasir pantai itu menelanmu. Genap tubuhmu tak tersisa. Bahkan kenang-kenangan senyummu di ponselku juga ikut raib. Seketika itu aku yakin, bahwa akan ada badai satu hari sebelum kiamat yang bekerja serupa kejadian itu: menghapus semua ingatan kita dan kita kembali pulang ke pangkuan Tuhan lantas menjadi bayi-bayi yang memulai hidup baru di surga. (lebih…)

Lanjut Baca
surat-surat cinta

Selusin Surat untuk Tukang Pos

Surat Pertama Kepala saya penuh, Tuan, saya ingin menuliskan kekosongan. Namun saya tidak banyak mengerti apakah pikiran berwujud sebagai benda cair, padat, atau gas? Lantaran hampir setiap saya mandi, pikiran saya hilang. Setiap saya bersandar dan duduk di kursi reyot, pikiran saya hilang. Setiap saya merokok dan mendapati liuk uap kopi mengudara, pikiran saya hilang. […]

Lanjut Baca
apple-589640_1280

Pelajaran Bercocok Tanam

Pada suatu lelah, pengayuh becak tertidur pulas sambil menaiki becaknya sendiri. Seorang muda yang datang melintas sedang membaca gegapnya sore hari dan membawa cangkul untuk ditidurkan pula di sudut rumah, menyapa, “Pak Bro, sudah mau maghrib. Ndak pulang Sampean?” selorohnya seraya menepuk pundak pengayuh becak yang kelelahan itu. Ia kaget bukan tanggung-tanggung. Hampir saja ia […]

Lanjut Baca
gajah

Seseorang yang Berubah Menjadi Gajah

Seorang gadis kecil merajuk di kebun binatang, meminta ayahnya untuk membelikan balon udara berbentuk gajah. Balon itu, sejak ia memasuki pintu masuk kebun binatang, sudah melambai-lambai agar dibawa pulang. Tentu saja pulang ke rumah gadis kecil tersebut.Ada juga seorang gadis muda, mungkin bersama kekasihnya, bercanda gurau sepanjang lingkar kebun binatang.Mereka mengelilingi seluruh kebun binatang, namun […]

Lanjut Baca
Milky-Way-Di-Ranu-Kumbolo-Semeru-Mahameru

Ranu Kumbolo

Situbondo, 1999.   “Aku suka hujan, kalau kamu?” “Aku suka bintang. kau tahukan kalau bintang itu indah?” “Hujan juga indah. Hujan seperti cinta, ia meruah dengan tiba-tiba” “Bintang juga seperti cinta, ia menyinari kegelapan.” (lebih…)

Lanjut Baca
perempuan-dan-rahimnya

Kamilah

“Namanya Kamilah, dan ia telah menolak kalah.” “Maksudmu, dia seorang yang egois dan keras kepala?” “Bukan. Dia tidak pernah dikalahkan, sejak kecil hingga dewasa kini, ia selalu menang. Seolah ia telah menolak kekalahan, begitu.” “Apa memang benar ada manusia yang secerdas itu?” “Mau kamu tidak percaya, kalau sudah terbukti, kamu bisa apa?” ———————– (lebih…)

Lanjut Baca
seorang-pendosa-asu-mabuk

Asu!

Hampir satu minggu hidung saya mampet, napas tersenggal-senggal bukan main. Sungguh tak nyaman. Kata dokter, saya terserang pilek sebab saya menghardik hujan dan angin yang kemarin lusa datang usai kemarau panjang. Ya mau bagaimana lagi, posisi saya sedang tidak butuh hujan kala itu; saya mau pulang ingin menjenguk rindu di rumah. Meski rindu yang saya […]

Lanjut Baca