Arsip Penulis | Fian Jampong

tangan-kiri-dan-tangan-kanan

Antara Kiri dan Kanan, Manakah yang Baik?

Pertanyaan singkat sarat makna di atas sudah begitu sering menghantui perjalanan hidupku. Betapa tidak, hampir setiap kali mendengar kedua kata itu, kiri dan kanan, selalu timbul suatu pertanyaan di benakku. Sebenarnya, manakah yang baik antara yang kiri dan yang kanan? (lebih…)

Lanjut Baca
dendam-laki-laki-tua

Lelaki Tua yang Diam-diam Menyimpan Dendam

Pak Agus. Orang-orang kampung mengenalnya dengan sebutan itu. Seorang lelaki tua berusia kira-kira 40-an tahun. Memiliki seorang istri dan dianugerahi dua orang anak, seorang putra dan putri. Dia dikenal sebagai pria yang bertanggung jawab terhadap keluarganya. Dia seorang petani ulet. Dikenal juga sebagai seorang yang periang dan memiliki selera humor yang tinggi. Relasinya dengan orang-orang […]

Lanjut Baca
perempuan-penunggu-malam

Gadis Penunggu Malam

Setiap senja aku melihatnya berdiri di depan sebuah toko busana, di pusat kota. Entah apa yang dibuatnya. Mungkin saja dia sedang menanti seseorang yang sudah sepakat tuk bersua  di tempat itu. Kekasihnya barangkali. Atau, kerabat, sahabat, teman, rekan kerja, atau, entah. (lebih…)

Lanjut Baca
wanita-dan-senja

Wanita Penanti Senja

Senja adalah kesukaanmu. Kesukaanmu ialah menanti senja. Senja menjadi benih-benih asa yang sudah lama kau jejali. Dan itu benar. Sebab aku tak pernah tahu, pada senja ke berapa kau berhenti tuk berharap dan memalingkan perhatianmu dari hal-hal yang berbau senja. (lebih…)

Lanjut Baca
hantu-penunggu-pohon

Dendam Si Penunggu Pohon

Kau pernah datang menghampiriku saat rembulan sedang malunya memotret bumi. Bayangan kelebat Si raja malam lagi asyik mendendangkan elegi kematian, tepat di bawah pohon yang menurut cerita orang-orang kampung ada penunggunya. Pohon itu memang cukup besar, rimbun dan terlihat sangat menyeramkan apabila malam sudah tiba. Rasanya memang sangat mungkin ada penunggu pohon di situ. (lebih…)

Lanjut Baca
yesus -dan-penyamun

Sangkamu, Aku ini Penyamun

Saat itu, hari sudah malam. Jangkrik-jangkrik di balik semak mulai ribut. Krik….krik…krik…persis begitu bunyinya. Kegelapan menyelimuti setapak yang mengarah ke hutan, tempat di mana Yesus dan para murid-Nya berkumpul bersama untuk berdoa. Rembulan pucat pasi di ketinggian awan. Remang-remang cahayanya membias di antara dedaunan pohon jati. Menerangi langkah Sang Guru dan murid-murid-Nya. Keheningan terpecah kala […]

Lanjut Baca
catatan-peziarah

Sang Peziarah

Bumi tak lagi sanggup menantapmu. Laut merasa canggung saat kau menjelajahinya dan angin merasa tak layak tuk menyampaikan petuahmu. Bahkan api pun, tunduk – takut di hadapanmu. Tak paham aku akan semua kejadian itu. Setiap hari, bahkan setiap detik kuhabiskan hanya untuk mencari tahu tentang dirimu: siapa namamu, darimana asalmu, apa pekerjaanmu, dan yang paling […]

Lanjut Baca
pemandangan-sepotong-senja

Aku dan Kau pada Sepotong Senja

Pada sepotong senja kita bersua. Dalam sekejap, aku menyukaimu. Kaupun demikian. Selanjutnya, kita mulai merajut kisah asmara. Kita berdua jadian. Setiap hari aku dan kau selalu menyempatkan sedikit waktu tuk mengabadikan moment kebersamaan kita pada sepotong senja. Berdua, kita menjadi saksi bagi senja yang pamit pada bumi. Hingga, pada suatu senja, kau memilih pergi dan […]

Lanjut Baca