cara-menghindari-toxic-relationship-rahasia-pria-dicintai-wanita

Toxic Relationship? Ini Rahasia Pria Dicintai Wanita

Dikutip dari Healthline, ada beberapa ciri toxic relationship, salah satunya disebutkan bahwa mati-matian menjaga hubungan agar terhindar dari konflik, karena jika terjadi dapat menyebabkan masalah ekstrem. Mengapa hal ini tidak boleh dilakukan? Bukankah konflik memang seharusnya tidak boleh terjadi di dalam hubungan?

Konflik adalah situasi wajar yang muncul dalam sebuah hubungan. Konflik tidak hanya berasal dari luar, namun sering kali konflik datang dari dalam hubungan itu sendiri. Ketika konflik dari luar hubungan muncul, komunikasi antara dua pihak sangat dibutuhkan agar bisa meredam isu yang tidak baik tersebut. Tidak benar jika ingin menutupi masalah-masalah yang datang. Malah lebih baik untuk bisa menghadapi permasalahan itu bersama-sama. Kepercayaan dan rasa saling mendukung menjadi kunci agar konflik ini bisa cepat selesai. Namun, bagaimana jika menghadapi konflik dari dalam hubungan itu sendiri? Konflik dari dalam hubungan biasanya terkait dengan karakter masing-masing pihak. Perbedaan dalam hal ini, meski terkesan lebih sepele dibanding konflik lain pada awalnya, namun ketika hubungan itu semakin serius justru karakter inilah yang akan menjadi masalah utama dalam hubungan. Banyak hubungan yang berakhir karena alasan tidak tahan dengan sikap pasangannya. Jadi, sebaiknya hal seperti ini bisa diantisipasi sejak awal. Masing-masing harus sepakat untuk mau mendengarkan dan menerima keluh maupun saran dari pasangan, hal ini menjadi kunci agar konflik bisa diatasi.

cara-menghindari-toxic-relationshipSheri Berenbaum, psikolog dari Pennsylvania State University, Amerika Serikat, telah membuktikan bahwa saat terjadi pertengkaran dalam sebuah hubungan, pria akan memilih diam dan berpaling. Diam bukanlah solusi setiap permasalahan, salah satunya dalam hubungan. Jika pria memilih melarikan diri dengan itu, bukan membuat masalah selesai, selebihnya akan membuat masalah tidak berujung. Wanita memang makhluk yang serba sulit untuk dimengerti, dia tidak menyukai pria yang banyak bicara namun juga tidak senang apabila pria mendiamkannya. Sudah sebaiknya diantara dua orang maka harus selalu ada pembicaraan. Sebenarnya, apapun permasalahannya, asal mau saling merendahkan egoisme diri sendiri, tidak akan ada konflik yang berlarut-larut. Merendahkan ego bukan berarti mendiamkannya dan berpaling. Diam atau berpaling hanya alasan agar terhindar dari konflik. Pria harus tahu, bahwa tidak ada masalah sepele dalam kamus wanita. Bagi wanita, seremeh apapun hal yang diperdebatkan, itu tetaplah sebuah masalah yang harus diselesaikan. Maka, jangan jadikan alasan diam dan berpaling adalah solusi agar masalah tidak semakin besar, kecuali jika ingin membuat pasangan (wanita) lebih terpuruk karena merasa diabaikan. Wanita juga menilai bahwa perdebatan, konflik, dan masalah-masalah yang muncul adalah tanda bahwa hubungannya dengan pasangan tersebut hidup.

Pria harus mengerti, yang paling dibenci oleh wanita dalam hubungan adalah ketika dia tidak bisa memahami pasangannya sendiri. Untuk itulah kenapa wanita menjadi begitu cerewet dan bertingkah menyebalkan saat pria menyembunyikan masalah di belakangnya. Alasan hanya ingin tahu dari wanita memang terdengar begitu naif, tapi menurutinya adalah cara tepat agar keharmonisan dalam sebuah hubungan bisa terjaga. Jangan berpikir akan menimbulkan masalah lain ketika kamu ingin menceritakan masalahmu kepada pasangan. Wanita justru akan mempermasalahkan jika kamu tidak pernah memberitahunya. Sebagai pasangan, wanita akan lebih merasa dihargai keberadannya jika ia menjadi orang yang paling tahu tentang pasangannya. Karena itulah wanita sangat ingin memiliki pasangan yang mau terbuka atas masalah-masalahnya. Keterbukaan antar satu sama lain juga menjadi pondasi agar hubungan terhindar dari keadaan toxic.  Pria harus merasa beruntung jika pasangan sudi untuk selalu mendengarkannya. Karena, tidak hanya wanita, priapun pasti akan merasa lega saat bisa mencurahkan perasaannya.

Membiarkan wanita tahu masalahmu akan memberikan keuntungan lain, yakni untuk menjaga dirimu dari bom waktu yang siap meledak kapanpun. Tentu pria juga bisa mengalami kondisi seperti itu. Saat ia sedikit demi sedikit menyimpan masalah dan masalah itu yang kelak akan menjadi amarah. Bila situasi diam dan berpaling tidak lagi bisa menyelamatkanmu dari hal tersebut, apa yang terjadi? Pasangan adalah orang terdekat yang paling beresiko untuk dijadikan pelampiasan. Sebelum terlambat, bicarakan masalahmu dengan pasangan sebisa mungkin. Wanita yang setia akan tetap setia dalam hal apapun, termasuk mendengarkan semua ceritamu. Tentu jangan mengharapkan bantuan, namun bayangkan saja akan kenyamanan yang bisa kamu dapatkan saat menyadari bahwa selalu ada orang yang bisa kamu datangi dalam situasi tersulit sekalipun, begitulah wanita yang seharusnya menjadi pasanganmu.

Lalu, bagaimana jika masalah itu adalah tentang wanitanya sendiri? Bagaimana pria harus mengatakan beberapa kekurangannya, sedangkan wanita mudah tersinggung jika disebut-sebut soal tersebut?

Tidak salah ketika pria memiliki toleransi yang besar kepada pasangannya. Tidak ingin menyinggung perasaan pasangan memang satu toleransi yang amat baik dalam hubungan. Namun, pertanyaannya adalah itu tentang toleransi atau semata hanya untuk menghindari konflik? Toleransi terhadap pasangan tentu sangat diperlukan. Sayangnya, toleransi dari pria kadang memiliki beragam maksud tertentu. Kebanyakan pria sangat malas untuk berdebat dalam hal penilaian terhadap pasangannya dengan mengatakan, “Aku menerimamu apa adanya.” Di masa mendatang sikap seperti ini malah akan menghancurkan hubungan itu sendiri saat konflik demi konflik lain terus hadir, karena dengan cukup menerima apa adanya, berarti banyak hal yang belum dimengerti diantara satu sama lain.

Tidak salah bagi pria mengatakan apa yang ia inginkan dari pasangannya. Apabila komunikasi seperti ini sudah bisa terjalin, bukan hanya untuk pria namun pihak wanitapun juga akan mendapat kesempatan yang sama. Apabila pria yang bersamanya mau bebas mengatakan keinginannya, maka suatu saat bisa membuat wanita baik-baik saja untuk mengungkapkan hal yang sama. Dengan begitu keseimbangan hubungan bisa tercapai dan terhindar dari situasi toxic. Bibit-bibit toxic bermula dari kesalahan komunikasi diantara keduanya. Toleransi atas ketidakpuasan terhadap pasangan adalah kesalahan, sudah sewajarnya apa yang kurang dalam diri masing-masing menjadi koreksi bersama untuk menjaga hubungan dalam jangka panjang. Toleransi yang tidak tepat juga termasuk konflik dalam hubungan. Justru, itu salah satu konflik terbesar dalam hubungan dan menjadi konflik utama yang harus diselesaikan. Menetapkan toleransi secara bijak juga termasuk cara menjaga agar tidak terjadi toxic relationship.

Adanya konflik bukan berarti hubungan itu toxic, sering berantem bukan berarti pasangannya toxic. Hubungan toxic yang sebenarnya adalah hubungan yang terlihat baik-baik saja, namun menyimpan begitu banyak pertanyaan dan kepura-puraan di dalamnya. Mengapa komunikasi masih menjadi hal utama dalam hubungan? Karena komunikasilah jembatan menuju puncak hubungan yang sehat. Semua yang dikomunikasikan memang bisa menjadi peluang konflik-konflik baru muncul, namun semua konflik bisa dikomunikasikan untuk mencari jalan penyelesaian. Pria tidak perlu merasa harus menjaga hubungan dengan tidak mengatakan apa-apa, karena pasanganmu masihlah seorang wanita yang punya naluri untuk tidak terima atas perlakuan semacam itu. Ketika ada masalah dari luar, bicarakan dengan pasangan dan ketika masalah muncul dari dalam, jangan dipendam namun sampaikan pada pasangan dengan baik dan benar.

, , , ,

Belum ada tanggapan.

Tinggalkan Balasan