Arsip Penulis | Gilangmayang

Takdir yang Berbicara

Mendung menyelimuti pagi yang sunyi. Di sepanjang tali yang memanjang membelah sungai, kedua kaki Agam melilit kuat perut Maimunah. Sementara Kedua jari tangannya saling berkaitan mengunci pundak. Ia memandang ke seberang, arus sungai begitu deras dan mengerikan. Meski begitu, mereka harus tetap menyeberang. Maimunah mengeratkan ikatan selendang menoleh ke arah Agam yang mulai gamang. Tali […]

Lanjut Baca

Ironi di Ujung Senja

Suara gemuruh dari jalan besi itu kembali mengganggu tidur nyenyak gadis mungil ini. Entah berapa kali Risa harus terbangun bahkan di tengah malam. Ia menghembuskan napas sesekali mencoba membuka mata yang terasa begitu berat. Jam beker di atas meja menunjukkan pukul tujuh pagi. Hari ini tepat dua bulan ia mulai pindah dari kampung ke kota […]

Lanjut Baca

Tersesat

Lin membuka mata, tetasan embun tepat mengenai ujung hidungnya. Tidak ada rasa lain yang ia rasakan selain pedih di sekujur tubuh. Lin semakin kehabisan tenaga, mendadak tubuhnya gemetar, penglihatannya kabur dan napasnya tersengal. Sejauh pandangannya, hanya ada pepohonan dan semak belukar. Masih terlihat sepasang ular yang menjulurkan lidah melengkung di ranting pohon, sangat panjang dan […]

Lanjut Baca

Kastil Brazov

Dalam dunia ini tak ada yang Cezar inginkan selain hidup dengan kedamaian. Usianya masih lima belas tahun ketika ia mendapati puluhan mayat berjejer ditusuk tongkat besi runcing yang berujung di mulut. Sebagian yang lain bergelimpangan di tanah dengan bekas sayatan di sekujur tubuh. Suara rintihan samar-samar terdengar dari jiwa yang tengah sekarat itu. Darah segar […]

Lanjut Baca
WhatsApp Image 2021-06-26 at 11.30.13

Jejak Langkah

Chrysoberyl. Leader kelas Venus yang hilang ditawan Theseus. Sungguh menawan rupanya. Kulit putih bersih dengan freckles alami yang indah. Tidak diragukan lagi jika ketua senat sekaligus leader kelas Mars jatuh hati padanya. Ia berhasil membuat api itu menyala, entah berapa kali Chrysoberyl harus mencoba, menggesek dua batu untuk menciptakan percikan api. Ia sadar jika tidak […]

Lanjut Baca

Air Mata Keadilan

Salma menghentikan langkah tepat di depan patung Dewi Themis. Patung itu berdiri gagah tepat setelah pintu masuk pengadilan. Themis digambarkan dengan wajah yang tenang, membawa timbangan dan pedang bermata dua, ia juga ditampilkan dengan mata tertutup. Bukankah hukum seharusnya seperti itu? Tidak membedakan orang di depannya dari rupa ataupun status sosial. Salma mengehembuskan napas panjang […]

Lanjut Baca
Nestapa

Nestapa

Sri menatap lurus dari beranda rumah, tatapannya kosong. Ia melihat Ning dari kejauhan. Di bawah rintik hujan Ning mengayuh pedal lalu berhenti di depan rumah Sri. Ia membawa sekresek jeruk dan beberapa lauk. (lebih…)

Lanjut Baca