Di bawah sapuan hujan lebat, jalanan berlumpur dan suara petir yang memekikkan telinga, Helen Mai membopong tubuh Alice yang kian pucat. Kedua mata Alice mengerjap-ngerjap sampai-sampai Helen Mai kelimpungan mencari pertolongan. Perempuan itu tak putus asa mengetok pintu satu per satu. Meski ada yang mengusir kasar. Ada yang melongok lewat jendela, atau sengaja tak membuka. […]
Arsip Penulis | H.K.
Lelaki yang Mengaku Sebagai Nabi
Mendadak aku tercekat. Kedua bibirku tergagap mendapati sebuah batu cadas, tiba-tiba mengeluarkan suara lenguhan mirip rintihan sapi hendak melahirkan. Alamakjang! Mungkinkah dajjal telah datang? Berkali-kali aku usap kedua mata. Berkali-kali aku tampar kedua pipi berharap apa yang tersaji adalah sebuah mimpi. Nyatanya, batu cadas itu makin bergerak serampangan. Guling ke kiri. Berguling ke kanan. Rintihannya […]
Pada Malam, Dendam Itu Menyalang
Usiaku sepuluh tahun ketika itu. Dalam lelap dan jaga, entah derap langkah atau pekik suara, aku pasang telinga lebar-lebar dan yang terdengar hanyalah detak jantung yang kian bengkak. Meski keringat dingin mengucur ke sekujur badan, embu’ tetap menyelimuti tubuhku memakai selembar kain jarik, sembari berkata kalau maling tak berani masuk rumah. Mengapa tak berani, tanyaku […]
Sepasang Ular di Atas Kuburan
“Kau itu lelaki, Upik. Bukan perempuan!” Paman yang mendapati anaknya menuding-nudingkan telunjuk ke arahku, menghampiri Rahman dan memintanya pindah ke seberang pemakaman. Sepasang ular yang masih melengkung di dahan pohon kamboja itu masih mengamatiku. Aku tak berani mendongakkan kepala lama-lama. Selain sisiknya besar-besar seperti telapak tangan orang dewasa, kedua matanya tak kalah besar dan bulat […]
Tanah Sangkolan
Log in to rate this. 0
I/ Pada petang yang sehasta lebih rendah daripada kematian, dua lelaki dan seorang perempuan merendam kalut. Ketiganya menguburkan diri di dekat lincak sembari berucap doa. Berharap ruh yang hendak terlepas dari si empu tubuh tak tersangkut di antara langit dan bumi. (lebih…)
Lembah Kematian Rengganis
Bila kau mendapati megahnya Hyang Argopuro, tak usah ragu teruslah mendaki sampai Cikasur. Sampai puncak Rengganis. Ratapilah cucuran air mata yang menggenang di atas timbunan abu dan debu itu. Maka, kau tak akan sekadar mendapati lapangan gersang tanpa pepohonan atau puing-puing situs purbakala terbengkalai. Tapi kau akan mendapati sergapan kabut pekat yang tak mengenal bilangan […]
Mata Oni
Log in to rate this. 0
Bangku yang semula penuh sesak diduduki guru, kini menyisakan Pak Arman seorang diri. Ia wali kelasku. Tak pernah marah kendati Oni membuat rusuh dengan meremas payudara Tintin, tetapi matanya sempat menyala ketika tadi aku menusuk mata Oni memakai pensil. (lebih…)
Ekofeminisme dalam Lingkaran Zaman
Log in to rate this. 0
Rasa-rasanya, sebagian besar tempat di negeri ini memiliki persoalan lingkungan yang tak akan usai. Entah pertambangan, entah pengerukan, agaknya sebatas nama saja. Selebihnya alam kian terkikis atas nama kemajuan zaman dan modernitas. (lebih…)