My Posts
Hujan Pertama Bulan Desember di Biara
Pagi merupakan kebencian yang paling hakiki dari semua penghuni biara. Sekalipun semalam begadang karena berbagai …
Belajar dari Zakheus
Zakheus, demikian nama yang dikenal oleh orang-orang sekampungnya. Tubuhnya pendek dan tak gemuk amat-amat. Dia …
Mengabdi Lintas Batas
Perkenalkan, saya Alfiano. Seorang biarawan, calon missionaris Serikat Sabda Allah (SVD). Sebagai seorang calon missionaris, …
Ibu
Ibu, apa kabar dirimu? Lama tak bersua. Banyak penggalan kisah yang hendak aku utarakan kepadamu. …
Surat kepada Tuan-tuanku
Akhir-akhir ini, aku menghabiskan weekend-ku hanya berdiam di rumah dan kadang seharian penuh itu kuhabiskan …
Menatap Kepergian Ayah dari Balik Pintu
Tak seperti biasanya, hari ini seisi rumah bangun terlalu dini. Aku tidak tahu ada apa …
Ada Hujan Di Matamu
Aku tak begitu paham soal hujan yang selalu hadir di matamu, menghiasi wajah ayumu, yang …
Sepotong Pagi di Kapela
Aku sudah bosan ke bangunan tua itu. Rasanya tak ada yang berubah. Semuanya tetap sama …
Antara Kiri dan Kanan, Manakah yang Baik?
Pertanyaan singkat sarat makna di atas sudah begitu sering menghantui perjalanan hidupku. Betapa tidak, hampir …
Lelaki Tua yang Diam-diam Menyimpan Dendam
Pak Agus. Orang-orang kampung mengenalnya dengan sebutan itu. Seorang lelaki tua berusia kira-kira 40-an tahun. …
Gadis Penunggu Malam
Setiap senja aku melihatnya berdiri di depan sebuah toko busana, di pusat kota. Entah apa …
Wanita Penanti Senja
Senja adalah kesukaanmu. Kesukaanmu ialah menanti senja. Senja menjadi benih-benih asa yang sudah lama kau …
Dendam Si Penunggu Pohon
Kau pernah datang menghampiriku saat rembulan sedang malunya memotret bumi. Bayangan kelebat Si raja malam …
Sangkamu, Aku ini Penyamun
Saat itu, hari sudah malam. Jangkrik-jangkrik di balik semak mulai ribut. Krik....krik...krik...persis begitu bunyinya. Kegelapan …
Sang Peziarah
Bumi tak lagi sanggup menantapmu. Laut merasa canggung saat kau menjelajahinya dan angin merasa tak …
Aku dan Kau pada Sepotong Senja
Pada sepotong senja kita bersua. Dalam sekejap, aku menyukaimu. Kaupun demikian. Selanjutnya, kita mulai merajut …
Saat Aku Mati Nanti
Saat aku mati nanti, tak perlu kau wartakan kepada semua warga kampung tentang alasan kematianku. …
You have to be logged in to send messages