Arsip Tag | cerita pendek

cangkang-ketupat

Ketupat-Ketupat Karman

“Sudah berapa ratus ketupat yang kita buat, ceu?” Tanya Rosmini, tetangga yang biasa membantu Ceu Izah membuat cangkang ketupat. “Ada sekitar tiga ratusan. Pesanan paling banyak dari Bu Haji Imas.” Jawab Ceu Izah seraya sibuk menggeser ke arah pojok cangkang ketupat yang sudah selesai dikerjakan. Ceu Izah terlihat kesulitan mendapat tempat duduk karena cangkang-cangkang ketupat […]

Lanjut Baca
pohon-pak-haji

Pak Haji dan Kayu-kayu

Entah sejak kapan Pak Haji sering pergi ke halaman depan. Setiap hari, Pak Haji selalu mengendarai sepeda matik, duduk di tempat mebel. Melihat para pekerja yang sedang menggergaji kayu. Seolah-olah dia mandor yang setiap saat mengawasi kinerja bawahan. (lebih…)

Lanjut Baca
hari-raya-idul-fitri

Hari Raya di Dermaga

Tinggal menghitung hari saja lebaran akan tiba. Euforia bagi setiap yang merayakannya semakin terasa. Banyaklah yang dilakukan, salah satu yang menjadi tradisi adalah menyiapkan kue-kue khas lebaran. Begitu pula dengan Sulastri, wanita berumur enam puluh tahun ini telah jauh-jauh hari menyiapkan berbagai pernik lebaran mulai hidangan tahan lama seperti kue-kue keju atau nastar hinga mengecat […]

Lanjut Baca
keuntungan-dan-kerugian-nikah-siri

Nikah Siri

Bapakmu ganti lagi, Mul?” Tanya Zidan. Mulyana tidak menjawab. Dia sudah bosan menjawab pertanyaan serupa dari para tetangga termasuk teman sepermainannya. Mulyana sebenarnya malu punya ibu yang selalu berganti-ganti pasangan dalam waktu yang singkat. Entah apa yang terjadi dalam rumah tangganya, hingga ibu kandungnya tersebut bisa menikah hingga delapan kali. Dan setelah yang ke delapan […]

Lanjut Baca
kepergian-ayah-meninggalkan-kami

Menatap Kepergian Ayah dari Balik Pintu

Tak seperti biasanya, hari ini seisi rumah bangun terlalu dini. Aku tidak tahu ada apa sebenarnya. Sejujurnya aku tidak mau bangun dari dunia mimpiku. Aku tidak rela melepaskan kisah asmara yang sudah kurangkai sejak semalam bersama gadis pujaan dalam mimpiku. Akan tetapi, karena ibu selalu memanggilku dari dapur, aku pun bergegas meski agak berat mataku […]

Lanjut Baca
inses-perkawinan-sedarah

Inses

Namaku Silvya. Silvya Serlianty Cahyani. Ibuku seorang single parent yang hebat, perempuan yang sangat kukagumi. Ayahku, menurut pengakuan ibu, seorang pria hitam manis dengan bola mata seteduh telaga. Kedua orang tuaku lahir dan dibesarkan di sebuah kampung kecil di pedalaman Manggarai Timur. Tahun sembilan belas sembilan puluh satu, ketika menginjak masa awal dewasa, keduanya jatuh […]

Lanjut Baca
tukang-ojek-online

Bukan Sekedar Tukang Ojek

“Eh, Nay! Lihat tuh Dody! Kalau diperhatikan cakep juga ya. Cuma penampilannya perlu diperbaiki sedikit…hanya sedikit.” Senyum Raya sumringah, ekspresi yang sudah biasa diperlihatkan apabila melihat cowok berwajah ganteng. “Halah…itu mah penyakit lama. Kemarin Arya, kemarinnya lagi Andy, kemarinnya Nathan, sekarang Dody yang lo puja. Terus besok-besok jangan-jangan Pak Hamdan yang tukang parkir di depan […]

Lanjut Baca

Mencari Wajah Ibu

“Jangan coba-coba masuk ke dalam goa itu, Har. Kau takkan bisa keluar sekalipun niatmu bukan mencari wangsit.” Aku mengangguk pelan. Tadi siang, aku kepergok mendaki gunung. Paman tak marah. Hanya memungut sepuntung rokok klobot sambil lalu menceritakan hidupnya di masa lalu. (lebih…)

Lanjut Baca