Arsip Tag | cerita pendek

asa-persahabatan

Secercah Asa untuk Persahabatan

Aku bergeser ke samping barisan berkostum perawat, kemudian berjalan cepat ke arah deretan penonton berdesakan di kanan kiri jalan daerah Tambakboyo. Kuhampiri ibuku yang berdiri di barisan terdepan membawa kantong plastik hitam untuk diberikannya padaku. Tak kuhiraukan benda itu. Tanpa pikir panjang, kuserahkan tas berisi minuman yang membuat pundakku berdenyut nyeri. Aku kembali mengejar barisanku […]

Lanjut Baca
perempuan-dan-rahimnya

Rahim Sahara

Hati gadis itu memang luas. Seluas Sahara. Benar. Orangtuanya memberi nama itu sangatlah cocok dengan kepribadiannya. Entah amalan apa yang kerap ditasbihkan oleh Dahlan dan Mae, sepasang suami istri asal Bobojong. Sebuah kampung sederhana yang bersembunyi di balik megahnya kota Bandung. Hingga pada satu ketika, Dahlan dan Mae dianugrahi gadis mungil nan cantik. Tepat ketika […]

Lanjut Baca
luka-dan-bunga

Luka Tak Pernah Tua

Merawat luka adalah ratap paling kelam dalam kehidupan, ujarmu suatu petang ketika kutanyakan mengapa kau tak pernah melawan tatkala Karman melayangkan tangannya ke lengan, wajah, kepala bahkan pernah ke kemaluanmu. Apakah begini tabiat seorang istri ketika suaminya menyerupai Rahwana? Kau hanya menggenggam tanganku, meminta belajar sungguh-sungguh agar kelak aku sanggup meneruskan pendidikan tertinggi. Seolah-olah sekolah […]

Lanjut Baca
cinta-tidak-terduga

Cinta yang Tidak Terduga

Sore Hari. Kepalaku sangat pusing. Maklum baru bangun tidur. Tidurku sore ini tidak mengenakan. Aku bermimpi buruk tetapi ada selingan mimpi indah juga. Baru pertama kali kurasakan keanehan itu. Dalam satu kurun waktu tidur, bisa ada dua kejadian mimpi sekaligus. Buruk dan Indah. Karena memikirkan mimpi itulah kepalaku menjadi sangat pusing. Angin sore mulai masuk […]

Lanjut Baca
miskin-ide

Dunia Nol Ide

Aku berjalan di sebuah gang sempit. Entah di mana, yang jelas di depan mataku, sekitar sepuluh langkah ada sebuah pintu. Ketika kuamati ke bagian belakang, gang yang ku injak sangat panjang. Entah bercabang atau tidak. Aku ragu. Apakah akan berjalan ke depan? Atau mundur ke belakang menyusuri gang panjang tersebut. Akhirnya, aku memutuskan untuk bergegas […]

Lanjut Baca
senja-di-kali-bedadung

Kali Bedadung dan Senja yang Tak Mati-mati

Lahang meloncat dari truk bak terbuka, lalu menatap kantor Kepolisian Sektor Maesan berlama-lama. Pandangannya menyapu sepetak sawah di samping gedung, sementara tangan kanannya menggenggam plastik hitam berisi kembang. Hingga akhirnya memutuskan berjalan ke arah makam yang berada di tengah sawah. Meski kurang terawat ditambah beberapa pohon kamboja, tulisan di nisan masih bisa terbaca. Djamelah Birne. […]

Lanjut Baca
bukan-gambar-binatang-kawin

Pengintip Binatang Kawin

Abil adalah seorang fotografer spesialis binatang. Dia menjual hasil jepretannya ke majalah binatang di pusat kota. Untuk satu buah karya jepretan bisa dihargai hingga satu juta rupiah. Karena dunia fotografi sudah dia sukai sejak usia Sekolah Dasar, ditambah ilmu yang mumpuni di bangku kuliah jurusan fotografi. Akhirnya Abil menjadi seorang fotografer profesional. (lebih…)

Lanjut Baca
azimat-alas-purwo

Azimat

Lepas remang petang datang, Darmini kembali meringkuk di sebuah kamar berukuran dua kali tiga meter. Ditemani nyala api dari buah kecubung yang ia ubah menjadi penerang, matanya tertuju pada sosok di atas lincak. Misni, perempuan tua yang tak mati-mati. Meski kedua tangannya mendekap di atas tubuh, badannya tak bisa bergerak kecuali kedua kelopak matanya yang […]

Lanjut Baca