Orang-orang mengatakan bahwa saya telah diterkam harimau hutan lalu terjatuh ke sungai, sampai akhirnya salah seorang dari mereka menemukan saya terdampar ke bibir daratan. Namun, saya meragukan kebenarannya. Sebab selangkangan saya begitu perih, dan saya yakin telah diperkosa manusia—karena tidak mungkin harimau hutan mengincar bibir kemaluan perempuan seperti saya. (lebih…)
Arsip Tag | favorit
Bila Gerimis Merah Itu Tiba di Jantungku
Log in to rate this. 0
Udara terasa sedemikian uzur memenuhi sesak dada seorang lelaki, ketika di hadapannya seorang perempuan terkulai lemah di atas lantai berdebu. Tenggorokan lelaki itu tercekat perih. Bergumam pun pedih. Pintu di belakangnya tertutup. Sebelum akhirnya ruangan memantulkan langkah kaki yang terburu-buru. “Masih tak sadar jua?” Lelaki itu menggeleng. Sedang yang bertanya tampak tak puas. Disiramkannya seember […]
Perempuan: dari Pertanian hingga Kamera
Log in to rate this. 0
Apa yang harus ditakuti dari sebuah penderitaan? selama kita masih memiliki kasih sayang. Itulah kira-kira naluri asali perempuan, ibu manusia sekaligus ibu kehidupan dan peradaban. Kemampuan alamiah perempuan untuk melahirkan tidaklah pernah dianggap sebagai musibah dan dipermasalahkan sebagaimana di beberapa aliran feminisme. Bahkan, kemampuan perempuan untuk melahirkan mengantarkan perempuan kepada puncak hirarki sosial pada zaman […]
Sayap Kusut Kali Mayang
Segalanya begitu mudah berlalu. Kemarin petang, ketela-ketela yang hendak panen pekan depan itu masih utuh. Namun kini ludes terbawa arus Kali Mayang bahkan tak menyisakan satu batang. Semalam, hulu sungai di Surren mengamuk, menghantam apa saja yang dilewati. Tak kandang sapi, sawah-sawah di pinggir sungai, semua tercabut sampai akar. (lebih…)
Islam itu Inklusif, Objektif, dan Transformatif
Log in to rate this. 0
Paradigma islam itu merupakan langkah pertama dan strategis ke arah pembangunan Islam sebagai sistem yang kaffah, modern, dan berkeadaban. Dengan demikian Islam akan lebih credible bagi pemeluknya dan bagi non-muslim. Selama umat memahami Islam hanya sebagai transendensi semata-mata dan hukum halal-haram, Islam tidak akan sanggup meyakinkan orang dan mampu ikut dalam memecahkan permasalahan bangsa dan […]
Benarkah Aku Mati Usai Mencium Bibirmu?
Malam itu kau datang dengan tubuh terkulai. Raut mukamu kian pudar. Rambut dan pakaian tak kalah kusut. Tatapanmu mengambang seakan memeluk kekosongan. Seakan kau menyelesaikan perjalanan panjang. “Aku harus merasakan bibir Sumi,” katamu dengan jeda napas satu-satu. “Kalau kamu hendak menyentuh Sumi, basuh dulu mulutmu dengan ayat suci, basahi kerongkonganmu dengan wudu di pagi hari. […]
Musyrik
Kisah ini kusampaikan padamu dengan air mata jatuh satu-satu. Sudilah kiranya kau mendengarkan barang satu-dua menit, sebelum akhirnya hikayat ini terkikis kemarau. Namun, bila kau tak betah di situ, tutuplah kisah ini. Doakan aku. Moga-moga aku mampu berlama-lama di sini. (lebih…)
Relasi Media dan Politik di era Kebebasan Pers
Log in to rate this. 0
Tumbangnya 32 tahun rezim otoritarianisme membawa Indonesia menuju terbukanya kran demokratisasi di segala lini kehidupan politik. Tak terkecuali dalam konteks kehidupan pers. Lahirnya UU No. 44 tahun 1999 telah meligitimasi kebebasan tersebut secara konstitusional. Kematian SIUPP (Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers), senjata utama rezim Soeharto untuk mengontrol pers, ramai-ramai […]