malam-pekat-sunyi-sekali

Malam Pekat

Malam pekat. Sunyi sekali. Roni duduk termenung di dalam ruang kerjanya. Ia tidak ingin pulang rumah dulu saat ini. Masih bingung apa yang harus ia lakukan untuk menutupi kesalahan yang telah dia buat. Kesalahan yang akan menghancurkan karir dan juga kehidupan rumah tangganya. Roni berharap masalah ini bisa diselesaikan segera supaya tidak menghasilkan masalah lain.

Malam pekat. Sunyi sekali. Handphone roni berdering. Isteri roni menelpon. “Pa, kenapa belum pulang. Masih di kantor ya? Lembur malam ini?” tanya Vera, isteri roni. Roni hanya diam. Lama dia tidak berbicara. Akhirnya suara keluar dari mulut roni. “Sebentar lagi papa pulang ma. Masih ada beberapa pekerjaan yang harus papa buat untuk laporan kerja partai besok.” Isteri roni menerima alasan itu. “Nanti hati-hati waktu pulang. Jangan ngebut ya pa”, isteri roni memperingatkan roni agar berhati-hati saat pulang nanti. Malam pekat, bahaya di jalanan, bisa celaka nanti.

Malam pekat. Sunyi sekali. Roni masih bingung apa yang mesti dia buat untuk menyelesaikan masalah yang dia pikul saat ini. Sara, perempuan selingkuhannya hamil 2 bulan. Sara adalah perempuan karir yang dulu merupakan teman sekampus roni. Mereka bertemu setahun lalu di sebuah kafe mewah di Jakarta. Waktu itu roni hendak melakukan pertemuan dengan staf partainya di kafe itu. Kebetulan sara dan beberapa temannya juga sedang nongkrong di kafe itu. Mereka tak sengaja bertemu. Hanya saja pertemuan yang tak sengaja itu berbuah pertemuan yang kedua, ketiga dan seterusnya sampai pada akhirnya mereka berjanji untuk bertemu di sebuah hotel bintang lima. Roni seorang pimpinan partai ternama di Indonesia. Mantan anggota DPR dua periode. Tampan dan belum memiliki anak. Akhirnya hubungan roni dan sara berlanjut pada hubungan ranjang. Mereka sama-sama gembira melakukan itu. Sama-sama suka. Hanya saja dua bulan terakhir ini sara tidak datang bulan lagi. Itu tandanya sara hamil. Dan hamil anak roni. Sara pernah disuruh roni menggugurkan kandungannya hanya sara tidak mau. Sara sudah cinta pada roni jadi dia ingin memiliki anak roni. Roni diancam sara kalau tidak menikahi dia, sara akan melapor ke polisi dan juga isteri roni.

Malam pekat. Sunyi sekali. Roni belum beranjak dari kantornya. Masih memikirkan cara menyelesaikan persoalan yang dia pikul saat ini, kalau sara melapor ke polisi dan isterinya. Tanpa diketahui oleh roni ternyata sara merekam aktifitas gaya selangkang mereka waktu itu. Itu yang roni takutkan karena sara ada bukti atas tindakannya. Hancur reputasi dan karir roni. Roni baru saja mencalonkan diri untuk ikut dalam Pilkada. Berita tentang kehamilan sara yang dilakukan oleh dia akan menghancurkan segala masa depan roni untuk menjadi pemimpin. Apa yang harus dilakukan pikir roni.

Akhirnya melintas dalam benak roni sebuah cara gila yang akan dia pakai untuk menyelesaikan masalahnya. Sara harus dia bunuh. Ya, itu cara yang tepat untuk menghilangkan jejak perbuatannya. Namun siapa yang akan membunuh sara. Roni tak ingin mengotori tangannya dengan darah sara dan anak yang ada dalam rahim sara. Siapa orang yang tepat untuk membunuh sara. Kalau menyewa orang lain tentu roni akan diperas habis-habisan oleh orang itu. Parno, sopir roni. Dia orang yang tepat untuk melakukan tugas itu. Parno orangnya setia tapi muka uang. Ia bisa disogok dengan uang untuk membunuh sara dan tutup mulut. Itu caranya. Roni mulai senang kembali. Wajah muram dalam mukanya mulai hilang. Ia kini bisa menyelesaikan masalahnya. Sekarang ia bisa pulang ke rumah dengan tenang dan esok akan melaksanakan rencananya pada sara.

Malam pekat. Sunyi sekali. Mobil roni melaju dalam gelap. Tujuannya menemui sara di sebuah hotel bintang lima. Ia dan sara akan bertemu di sana untuk menyelesaikan masalah mereka. Sara diminta untuk membawa rekaman aktifitas ranjang mereka. Awalnya sara tidak mau tapi akhirnya setuju karena sara memang lagi rindu pada roni apa lagi setelah mengandung anak roni. Sara dijanjikan oleh roni akan segera dinikahi. Sara tak tahu bahwa pertemuannya dengan roni pada malam itu adalah pertemuannya yang terakhir dan juga akhir dari hidupnya yang manis. Roni telah merancang semuanya. Parno sopirnya sedang menunggu di luar di dalam mobil. Kalau roni menelpon itu tandanya ia harus segera masuk ke dalam hotel untuk mengambil tubuh sara. Membawanya jauh-jauh lalu membunuh sara dan membuang tubuh sara. Kalau tubuh sara ditemukan roni bisa membayar para polisi untuk menutupi kasus itu. Urusan dengan polisi itu gampang. Roni sudah banyak kali menutup mulut para polisi untuk banyak kasus. Anggota KPK saja bisa dia sumbat mulutnya. Roni memang cerdik.

Malam pekat. Sunyi sekali. Roni dan sara bertemu dalam hotel. Sara rindu pada roni. Mereka berpelukan. “Aku cinta kamu,” kata roni sambil mencium kening sara. Lalu berlanjut aktifitas ranjang. Roni membuat semua ini dengan teliti tanpa menunjukan sikap yang bisa membuat sara curiga. Setelah selesai, roni membius sara. Sara pingsan, roni menelpon parno untuk datang mengangkut tubuh sara. Parno datang dan mengambil tubuh sara. Dibungkus dalam selimut agar tidak terlalu kentara. “Jangan sampai gagal. Ingat harus bersih dan jangan meninggalkan jejak,” Pesan roni pada parno. Parno mengangguk, “siap bos.” Uang muka diberikan kepada parno di dalam hotel. Setelah pekerjaan beres parno bisa mengambil uang yang lain.

Malam pekat. Sunyi sekali. Parno membunuh sara lalu membuang tubuh sara di dalam sebuah sungai yang jauh sekali. Sara sudah mati. Bagitu sms dari parno pada roni. Roni lega. Waktunya roni mandi untuk mengguyur semua nasib buruk dan kenangan gila bersama sara. Uang untuk parno diberikan lagi oleh roni, malahan ditambah. Hampir satu koper isinya. Parno harus tutup mulut dan pergi jauh-jauh. Ternyata parno berbohong. Dia tak pergi jauh-jauh. Seminggu kemudian dia datang lagi pada roni dan minta uang. Parno butuh uang lagi untuk biaya pernikahannya. Roni tak mau memberi uang lagi. Parno mengancam roni dengan rekaman yang parno ambil dari sara. Roni kembali takut. Akhirnya diberikanlah uang yang parno minta. Roni kesal. Disewanya beberapa orang untuk membunuh parno. Nyawa parno esok malamnya melayang. Roni kembali lega. Hanya saja rekaman ranjang roni dengan sara tidak ditemukan dalam rumah parno. Roni semakin bingung. Nasib sial sepertinya terus menghantui roni. Tak habis-habisnya masalah yang akan di tanggung kalau rekaman itu jatuh ke tangan orang lain lagi.

Malam pekat. Sunyi sekali. Roni kembali ke rumah setelah seharian bekerja di kantor. Roni pusing memikirkan rekaman yang hilang sekaligus dana kampanye yang akan dia gunakan untuk kempanye waktu Pilkada nanti. Roni capek. Dia ingin langsung istirahat. Waktu sampai di rumah isterinya sudah menunggu. Wajah isterinya kesal seperi ingin marah sekali. Roni tak sempat membaca pikiran dan maksud wajah dari isteri roni tersebut. Roni langsung ke kamar dan tidur. Roni capek. Tidak ia hiraukan isterinya. Esok paginya waktu bangun roni langsung ditangkap polisi. Isterinya yang melapor atas tuduhan pembunuhan dan juga perselingkuhan roni dengan sara. Ternyata rekaman yang hilang itu ada di isteri roni. Parno yang memberikan rekaman itu pada isterinya dan telah menceriterakan semua kejadian yang sebenarnya pada isteri roni dan isteri roni telah merekam kesaksian parno. Parno tahu dia akan mati maka di serahkan rekaman itu dan juga menceriterakan semua kejadian pada isteri roni. Roni akhirnya mendekam dalam penjara. Karir dan masa depan roni hancur. Pencalonan roni batal. Partai yang mengusung dia berlabuh ke calon pemimpin lain.

Di sebuah kafe kecil vera bertemu dengan seorang lelaki. Alfin namanya. Dia mantan pacar vera. Mereka putus karena vera dijodohkan dengan roni. Vera dan alfin sering bertemu secara diam-diam tanpa roni ketahui. Vera rindu padanya karena sudah dua bulan tidak bertemu alfin. “Apa kabar sayang,” sapa vera pada alfin. “Baik sayang. Aku rindu sama kamu,” kata alfin sambil mengecup kening vera. Ternyata vera juga hamil anak alfin. Hanya saja alfin belum menikah, vera baru saja cerai dengan suaminya. Mereka bisa secepatnya menikah dan hidup bahagia bersama. Tidak ada yang akan memisahkan cinta mereka lagi. Nampaknya nasib baik berpihak pada vera. Malam pekat. Sunyi sekali.

Satu tanggapan ke Malam Pekat

  1. Nay Bonay 27 Maret 2017 pada 17:31 #

    Sangat menarik. Koreksi sedikit, penulisan nama orang mohon di awali dengan huruf besar. Sukses!

Tinggalkan Balasan