cara-sekolah-unggulan

Kisah dan Dinamika Sekolah Unggulan

Pendidikan di tingkat dasar terkadang masih dipandang sebelah mata. Banyak orang menilai pendidikan dasar tak sepenting pendidikan di universitas atau pendidikan di tingkat menengah. Padahal di pendidikan dasar itulah, kita menemukan sesuatu yang membekas sampai dewasa. Bagaimana model manajemen pendidikan dasar yang baik?.
Ahmad Said Matondang, membagi pengalamannya mengelola SD Muhammadiyah 5 Kebayoran Baru Jakarta melalui buku Tumbuh dan Berkembang (2017). Boleh dibilang tak banyak kepala sekolah utamanya di tingkat dasar yang menulis. Melalui catatan ringan serta refleksinya tentang pendidikan di tingkat dasar, penulis menggali, mengolah serta menuangkan apa yang ada di sekolahnya. Pengalaman yang ada dalam mengelola sekolah itu, ia bagi melalui buku ini.

cara-sekolah-unggulan

Judul buku : Tumbuh dan Berkembang
Penulis : Ahmad Said Matondang
Penerbit : Sun House Digital
Tahun : April 2017
Halaman : 267 halaman
ISBN : 978-602-61235-3-4

Buku ini berisi catatan ringkas tentang peristiwa, pengalaman, ide, serta bagaimana konsep mengelola sekolah dasar menjadi lebih maju dan berdaya saing. Buku diawali dengan cerita saat penulis melakukan magang (belajar) di SD Muhammadiyah Pucang Surabaya. Bertemu kepala sekolahnya, penulis disodori buku Sekolahnya Manusia karya Munif Chatib. Disamping itu, penulis juga diajak untuk melihat, serta mengamati bagaimana SD Muhammadiyah Pucang bisa berkembang dalam sisi gedung, pengelolaan, serta manajemen hingga berprestasi tingkat internasional.

Ada decak kagum di jantung penulis, setelah pulang dari SD Muhammadiyah Pucang Surabaya, ada perasaan tak puas bila hanya jadi penonton. Terpecut oleh semangat mentornya Imam Robandi (Guru Besar ITS), penulis pun mulai menyusun kerangka di otaknya untuk mengubah apa yang ada di sekolahnya sendiri (SD Muhammadiyah 5 Kebayoran Baru Jakarta).
Kita bisa menyimak bagaimana image building dijadikan spirit dalam dakwah. “kalau melihat gedungnya saja orang tidak tertarik masuk, maka siapa yang akan kita dakwahi bila tak ada orang” (h.13). Tak cukup dengan membuat gedung, penulis juga membagi bagaimana model pengelolaan sekolah dasar yang membuat tamu, mitra sampai dengan warga masyarakat kian tertarik dan terpikat dengan sekolah.

Maka mulailah SD Muhammadiyah 5 Jakarta kebanjiran tamu. Tamu-tamu itu tak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga luar negeri. Banyak tamu terkesan karena kesan pertama dalam penyambutan. Spirit berbagi, pelayanan diterapkan di sekolah ini. Penyambutan yang baik terhadap tamu akan berefek kepada publik yang memberi manfaat kembali ke sekolah.
Untuk menjadi sekolah yang maju dan berkembang, tentu saja publikasi menjadi penting. SD Muhammadiyah 5 Jakarta pun melakukan hal yang sama. Publikasi kegiatan ini tak hanya dilakukan melalui mading, informasi ke orangtua, tetapi juga ke masyarakat melalui pers release serta mengundang awak media.

Dari sisi program, kita bisa melihat sekolah ini terus-menerus berinovasi serta mereposisi diri untuk terus maju. Sebagai sekolah islam, tentu saja kita bisa melihat bagaimana sekolah ini menerapkan metode pelajaran berbasis religius. Salah satu yang menonjol adalah One Day One Ayat metode ini dipakai untuk mengoptimalkan hafalan qur’an. Selain itu, sekolah ini juga memberikan apresiasi serta motivasi untuk guru dan murid melalui program Student of The Month (h.45) serta Teacher of The Year (h.47).

Akibat dari manajemen, pengelolaan, serta inovasi yang tiada henti ini, sekolah pun mendapat apresiasi baik dari masyarakat, maupun instansi. Berbagai prestasi telah diperoleh oleh SD Muhammadiyah 5 Jakarta. SD ini telah menjadi juara di ajang International Robotic Underwater. Selain itu, juga menjadi juara di ajang International Olympiade of Qur’an and Technology (OLYQ).
SD Muhamamdiyah 5 Jakarta barangkali bukanlah pelaku utama di pendidikan dasar. Banyak pula SD lain yang bagus di Jakarta. Melalui buku ini, kepala sekolah telah membagi pengalamannya dalam mengelola dan memanajemen sekolah di tingkat dasar. Meski di tingkat dasar, ternyata begitu kompleks sistem serta terus-menerus belajar.

Salah satu cara agar guru dan kepala sekolah terus belajar diantaranya terus-menerus mengikuti pelatihan, seminar, serta membaca dan menulis. Ahmad Said Matondang dan teman-temannya tak malu untuk belajar bahkan ke luar negeri seperti Singapore, Malaysia, sampai ke Beijing untuk menimba ilmu.

Etos untuk belajar menjadi sekolah dasar yang tangguh bisa kita temukan di buku ini. Pada kenyataanya, untuk menjadi sekolah yang maju, di tingkat dasar sekalipun diperlukan kerja keras, kerja cerdas, serta kerja ikhlas yang tak berhenti untuk belajar dan menyadari kekurangan. Inilah saya kira yang menjadi resep agar sekolah menjadi terus tumbuh dan berkembang.

, , , , , , ,

Belum ada tanggapan.

Tinggalkan Balasan