merayakan-hari-hari-indah-bersama-nabi-muhammad

Episode Penting Kehidupan Nabi Muhammad

Muhammad adalah mata air yang tak pernah surut. Keteladanan dan kemuliaan sikapnya telah membuat bumi ini penuh cahaya kebajikan. Meskipun banyak biografi Nabi Muhammad telah dituliskan, tapi kisah-kisahnya seperti tidak pernah membuat kita bosan. Kiai Husein Muhammad menuliskan episode-episode penting nabi yang telah menyatu dan menjadi bagian penting dalam kehidupan umat Islam Indonesia dan dunia.

Cerita-cerita tentang episode penting kehidupan nabi itu termaktub di buku Merayakan Hari-Hari Indah Bersama Nabi (2017). Refleksi akan momen penting dalam kehidupan nabi hidup diingatan kaum muslim dengan peringatan, dan aneka tradisi yang melingkupinya. Maulid Nabi, Nuzulul Qur’an, Isra’ Mi’raj, Hijrah, Asyura’, Idul Adha, Haji dan rukunnya, sampai dengan Idul Fitri.

merayakan-hari-hari-indah-bersama-nabi-muhammad

Judul buku : Merayakan Hari-hari Indah Berama Nabi
Penulis : K.H. Husein Muhammad
Penerbit : Qafmedia
Halaman : 225 Halaman
Tahun : 2017
IBN : 978-602-60244-59

Ada banyak ragam tradisi yang berjalan untuk merayakan kelahiran nabi di seluruh dunia. Husein Muhammad mencatat perayaan maulid nabi yang ada di indonesia “Pada umumnya mereka mengundang penceramah terkenal untuk mengurai sejarah nabi dari semenjak lahir sampai wafatnya. Atau mendatangkan grup shalawat, semacam jamaah Rasul menyanyikan Madah-madah Nabi.” Di Rusia, ada tradisi di tiap perayaan maulid nabi Muhammad. Mereka mengadakan lomba puisi untuk menyatakan cinta kepada nabi. Di Jerman, Inggris, Lebanon, Yordania, Palestina, Kuwait, Tunisia, Perancis, Brunei, Malaysia, hingga Singapura juga diadakan maulid nabi dengan berkumpuldan bersalawat serta pengajian di masjid-masjid besar. Namun ada satu ajakan penting yang direfleksikan dari maulid nabi yang disinggung Husein Muhamad “Seyogyanya maulid nabi tidak sekadar menyalakan kandil-kandil, pawai obor, berceramah, dan bercerita tentang kehidupan beliau yang sangat indah, atau membaca puisi madah, tetapi lebih dari segalanya adalah meneladani kepribadiannya yang mulia dan melanjutkan cita-citanya yang luhur, cita-cita kemanusiaan universal; membebaskan manusia dari pemujaan terhadap berhala-berhala, kekuasaan, serta praktik-praktik penindasan dan diskriminasi, pembelaan terhadap kaum lemah dan miskin, dan menegakkan keadilan kepada siapa saja.”

Muhammad Saw telah mencontohkan bagaimana Islam yang penuh rahmat, Islam yang penuh kasih, kita sebagai umatnya, hendaknya berusaha menerapkan ajarannya dalam kehiduan kita sehari-hari.

Episode Penting dan Monumental

Bagian hidup nabi yang menjadi amat monumental adalah saat nabi diuji oleh berbagai terpaan cobaan. Ia telah kehilangan Ayah sebelum kelahirannya, ia kehilangan ibunya di masa kecilnya, di usia belum mencapai sepuluh tahun ia kehilangan kakek tersayangnya. Terpaan-terpaan itu adalah tempaan yang dipersiapkan Tuhan untuk menunjuknya dan mempercayakannya sebagai nabi. Ia sering menepi, menyendiri, merenung setelah menikah dengan Khadijah.

Kisah wahyu pertama ini menjadi amat penting dalam sejarah nabi. Wahyu selain menjadi penanda kenabian, ia juga merupakan hal yang dinanti baik di kalangan umat Islam di Mekkah kala itu maupun di masa sekarang. Mengapa wahyu pertama “iqra” bukan “Ubud Rabbak” (sembahlah Tuhanmu)?. Sementara nabi sendiri adalah orang yang tidak bisa membaca. Husein Muhamad memaknai ini sebagai sebuah perintah agar kita manusia merenungkan siapa sebenarnya kita. “Lihatlah dirimu sendiri dan renungkan dalam-dalam. Kau sebelumnya hanyalah air mani yang menjijikkan, lalu membentuk darah, daging, tulang, dan terunya menjadi dirimu sendiri yang indah. Lalu akan menjadi apakah kau kelak? Bukankah kau akan kembali menjadi tulang-belulang yang menghilang yang tertimbun di perut bumi dan tidak berharga?”. Perintah “iqra” ini juga menandakan bahwa agama tidak muncul tanpa kesadaran berpikir yang kita miliki sebagai makhluk Tuhan yang dikaruniai pikiran.

Peristiwa turunnya Al-qur’an juga banyak dikhidmati di seluruh dunia dengan memperbanyak merenung dan memohon ampun kepada Allah di saat bulan mulia ramadan. Umat Islam mengilhami kembali wahyu yang turun ke dunia melalui nabi sebagai jalan untuk kembali membaca dan mengambil pelajaran dari kitab ini.

Bila turunnya Al-qur’an mengundang permusuhan, ancaman, dan juga kedengkian bagi orang kafir quraisy, maka adanya Isra’ Mi’raj adalah peristiwa yang membuat banyak kaum beriman membelot dan mengingkari nabi. Isra’ Mi’raj memang diberikan Tuhan untuk menghibur nabi. Setelah kehilangan paman yang dicintainya, Khadijah yang dikasihinya, Muhammad juga menghadapi terpaan ujian dari kaumnya yang mencela dan menyakitinya. Isra’ Mi’raj juga merupakan simbol yang indah dalam pandangan kaum sufi yakni bersatunya manusia dengan Tuhan. Bertemunya Sang Hamba dengan Sang Khaliq penciptanya. Melalui Isra’Mi’raj itulah umat Islam di seluruh dunia mendapati perintah shalat secara langsung. Mengenai shalat ini Muhamad Iqbal menulis “ Ia satu proses penemuan yang unik di mana diri yang mencari-cari memperteguh dirinya, justru pada saat diri tiada berharga, teralienasi. Dengan shalat, ia menemukan nilai dirinya.”

Sebagai manusia pilihan, nabi juga mengalami rasa sakit seperti kita. Ia mengalami cobaan yang berat saat diusir dari kampung kelahirannya Mekkah. Para pengikutnya berusaha melindunginya dan berencana berpindah tempat karena dirasa Mekkah sudah tidak aman. Nabi dan pengikutnya menjalankan misi Tuhan menyampaikan dakwah dan mengajak pada monoteisme. Hingga akhirnya turun perintah berhijrah nabi pun menjalankan hijrah bersama sahabat nabi dan pengikutnya. “Hijrah bukanlah sikap pengecut atau takut. Sebagai Rasul utusan Tuhan, misi utama nabi Muhammad saw adalah menyebarkan prinip monoteisme, keadilan dan kerahmatan untuk seluruh alam.” (h.131).

Agama Islam yang dibawa Muhammad saw adalah agama yang dianut oleh Ibrahim kala itu. Prinsip monoteisme serta ritual ibadah yang dibawa Muhammad pun ada yang merupakan warisan pelajaran dari Ibrahim. Ibadah itu tak lain adalah ibadah haji dan qur’ban. Dalam ritual ibadah haji, kita mendapati simbol-simbol yang amat berharga yang diambil dari Ibrahim saat hendak melaksanakan perintah Tuhan menyembelih anaknya sendiri. Ada melempar jumrah yang menjadi simbol membunuh ego, membunuh nafsu serta membakar hasrat yang condong pada kesesatan. Ada peristiwa wukuf di Arafah yang menyimbolkan bahwa tiada jarak antara Tuhan dengan hamba-Nya saat ia berdoa. Ada sa’i berlari kecil yang mencerminkan bahwa hidayah dan petunjuk Tuhan mesti dijemput dan diperjuangkan. Ada juga qur’ban yang menjadi simbol untuk menyembelih semua yang berbau dunia dan mengorbankan dunia untuk Tuhan yang kekal dan abadi.

Kehadiran nabi cinta Muhamad saw telah membawa cahaya dan keberkahan bagi umat manusia di seluruh dunia. Kesederhanaan hidup, kemuliaan akhlaknya, serta jalan yang dibawanya membawa manusia dalam kemuliaan dan derajat yang tinggi. Kita sebagai umatnya akan dikaruniai kebahagiaan, kelapangan hidup dan cinta dengan terus meneladaninya dan mewarisi sifat dan cinta kasihnya. Dengan begitu, kita akan mereguk keindahan dan kebahagiaan hidup yang bertabur kasih dan rahmat-Nya selamanya. Inilah episode penting dan teladan kehidupan nabi yang menjadi teladan untuk kita semua.

, , , ,

Belum ada tanggapan.

Tinggalkan Balasan