Di sebuah pelatihan yang saya ikuti selama lima hari suntuk tentang pembahasan usaha membangun masyarakat madani ada banyak diskursus dalam berbagai dimensi teoritik dan praktik yang pada akhirnya justeru menjadikan ‘masyarakat madani’ bias sejak tataran pengertian secara inferensial. Pada titik ini buku Perubahan Sosial; Sketsa teori dan refleksi metodologi kasus Indonesia karya Agus Salim, setidaknya bagi saya, merupakan sebuah referensi perubahan sosial di Indonesia guna membangun masyarakat madani—dalam berkemajuan.
Peradaban dan kebudayaan manusia yang jatuh bangun didalam kerangka, meminjam istilah Mavin Haris, societal structure tertentu ini kemudian menjadi pelik ketika banyak orang, secara tendensius, berusaha membawanya pada karakteristik struktur ke-Madinah-an. Di lain sisi, ada pula yang berpendapat bahwa kondisi Madinah saat pertama kali dibentuk oleh Muhammad memiliki aspek yang sama persis dengan Indonesia. Tetapi kemudian timbul pertanyaan apakah kemudian artinya harus secara persis pula konsep tatamasyarakat madinah diaplikasikan begitu saja di Indonesia? Secara praktis apapun kemudian yang diinginkan banyak orang untuk membawa Indonesia ‘perubahan sosial’ yang dimaksud oleh Agus Salim sangat dibutuhkan, yang artinya buku ini pun menjadi sangat penting dibaca bagi mereka yang menaruh minatnya pada pengkajian tersebut.
Ulasan
Di banyak negara berkembang dalam dokumentasi penelitian ilmu-ilmu sosial ‘perubahan sosial’ menjadi tema kajian utama yang hadir setiap pembahasan masalah sosial. Perubahan sosial merupakan realitas yang majemuk, bukan merupakan realitas yang tunggal yang diakibatkan oleh dinamika masyarakat tertentu. Perubahan sosial tidak dapat hanya dilihat sebagai serpihan atau kepingan dari peristiwa sekelompok manusia. Perubahan sosial merupakan pemikiran yang akhirnya dapat bermanfaat untuk menilai kehidupan manusia dalam kaitannya dengan lingkunganya. Dengan demikian studi perubahan sosial memiliki perspektif fengan memuat sejumlah beban untuk mengadakan integrasi sosial dalam arti yang luas.
Dalam paparan ini, studi perubahan sosial akan dirunut dari banyak pendekatan. Secara historis, dan menggunakan teori pembangunan pengembangan masyarakat, dengan model pengembangan yang komprehensif, menggunakan banyak langkah serta beragam wawasan pengembangan paradigmatik.
TEORI PERUBAHAN SOSIAL
August Comte membagi dua konsep social change theory yaitu social static dan social dynamics. Untuk memahami perubahan sosial secara global perlunya dipahami bahwa perubahan sosial akan tampak jelas dalam hubungan makro, yamng tercermin dalam hubungan antar negara, wilayah regionalitas, dan tata masyarakat yang cukup luas. Tiga kelompok negara menurut kesepakatan Internasional yaitu : kelompok negara Dunia I (blok barat), kelompok negara Dunia II (negara sosialis dan komunis) dan kelompok negara Dunia III (negara-negara di benua Asia, Afrika dan Amerika Latin)
Bahan konseptual yang dikonseptualisasi oleh penulis tentang perubahan sosial adalah meliputi: kelompok teori sosialogi klasik (Karl Marx, Marx Weber, Emile Durkheim), dikaitkan dengan fenomena yang mempengaruhi peribahan sosial masyarakat Indonesia. Fenomena yang dimaksud adalah informasi komunikasi, birokraasi, ideologi, modal, teknologi.
Pola perubahan sosial ada dua macam yaitu yang datang dari negara dan dari pasar bebas. Dua sisi yang mempengaruhi bentuk pengelolaan ekonomi. Di Indonesia menganut campuran antara keduanya. Studi perubahan sosial bertolak dari lima pertanyaan (1) Jenis studi apa yang membahas kerangka perubahan sosial? (2) Bentuk-bentuk perubahan sosial apa yang terjadi di masyarakat? (3) Apa yang disebut hubungan sebab akibat dalam proses perubahan sosial yang ada di masyarakat? (4) Bagaimana membedakan bentuk-bentuk perubahan sosial yang ada di masyarakat? (5) Sampai diman perlu mempelajari kepribadian dan muturasi orang dalam rangkaian proses perubahan sosial yang terjadi.
Proses perubahan sosial meliputi reproduction proccess (proses mengulang-ulang) kebendaan, teknologi, adat, norma, nilai dan yang kedua, transformation process (proses penciptaan hal yang baru yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi).
Menurut teori klasik Karl Marx yang awal pemikirannya tentang perubahan sosial dipengaruhi Emmanuel Kant yang menyatakan bahwa manusia berawal dari sebuah kesempurnaan, kemudian masuk ke dunia yang penuh keterbatasan, kotor serta tidak suci. Untuk memahami pemikiran Karl Marx perlu mencermati pandangannya tentang idealisme, materialisme, sistem ekonomi, serta surplus value
Sedangkan pemikiran Weber yang berpengaruh pada teori perubahan sosial adalah bentuk rasionalisme yang dimilikinya. Dalam pikirannya rasionalitas meliputi empat macam model yang ada di masyarakat (1) Traditional rationality (2) Value oriented rationality (3) Affective rationality (4) Purposive rationality. Konsep pemikiran Weber yang sangat berpengaruh di Indonesia adalah tentang birokrasi dan organisasi.
Emile Durkheim peletak dasar teori kemasyarakatan yang menggunakan pendekatan sistem. Cara kerja kehidupan masyarakat, menurut pandangannya dapat dianalogikan sebagai suatu living organism. Durkheim dengan jelas menolak sikap politik yang moderat, karena itulah ia mencoba untuk menjauhkan diri dari perrcekcokan, konflik dan sosialisme revolusioner. Ia lebih suka mengkonsolidasikan diri terhadap segi moralitas, sehingga perhatian utamanya adalah mendamaikan, mencocokkan, pertumbuhan individualime-sekuler dengan tuntutan moral yang dihadapi oleh pemeliharaan kesatuan di dalamsuatu masyarakat modern yang beraneka ragam.
Dibahas pula dua teori yaitu teori modenisasi dan teori ketergantungan. Dikatakan bahwa masyarakat pasti akan mengalami (a) Modernisasi tingkat alat, (b) Modernisasi tingkat lembaga, (c) Modernisasi tingkat individu, dan (d) Modernisasi tingkat inovasi. Di sisi lain pun dijelaskan tentang teori dependensia yang merupakan model teori structural yang menitik tekankan pada usaha pembangunan masyarakat melalui usaha pemahaman lingkage hubungan makro atara berbagai Negara.
Ada lima aspek eksternal sebagai turbin penggerak perubahan sosial masalah-masalah itu muncul dari berbagai topik tematik yang ada di berbagai lokasi daerah dan kegiatan pembangunan masyarkat.
1. Komunikasi dan Industri Pers.
Ada dua asumsi yang diterapkan dalam pengembangan komunikasi . Pertama, komunikasi dipandang sebagi tradisi yang mengutamakan proses dan transmisi pesan (the process school). Kedua, komunimaasi dipandang sebagai aktivitas yang memproduksi makna melalui pesan-pesan yang disampaikan (the semiotic school).
2. Birokrasi
Dalam pandangan Marx irokrasi dipandang sebagai proses produksidn eksploitasi sehingga keberadaan birokrasi hanya menguntungkan pemilik modal. Sedangkan Weber melihat birokrasi sebagai masalah kebudayaan yang harus didukung oleh rationalitas.
3. Modal
Pengadaan modal di Indonesia yang mengikuti pola IMF, membawa akibat pada sukarnya pola perubahan sosial yang datang dari kelompok masyarakat kecil di negeri ini.
• Inisiatif pembangunan dan perubahan sosial selalu daatang dari negara.
• Pembangunan masyarakat kecil sangat tergantung pada pemilikan modal yang dibentuknya.
• Lembaga perbankan belum menyusun kebjiakan makro secara eksplisit bagi kepentingan pemodal kecil
• Dalam bidang pendidikan, teori modal manusia menempatkan pendidikan hanya bisa dinikmati oleh kelomppok pemodal.
4. Teknologi
Pembaruan di bidang teknologi akan menimbulkan berbagai implikasi yang ada di masyarakat, untuk itu dibutuhkan karakteristik teknologi yang memiliki relevansi tiggi terhadap masalah-masalah yang ada di Indonesia.
5. Ideologi dan Agama
Ideologi memiliki makna positif sebagai perangkat gagasan daasar yang memberi landasan dan tuntunan hari depan bangsa yang lebih baik.
Pemikiran Hans Dieter Evers yang mengungkapkan bahwa ada lima konsep utama mengenai teori dasar dinamika perubahan sosial di Asia yaitu : teori ganda masyarakat, teori kemajemukan masyarakat, teori longgarnya struktur masyarakat, teori evolusi, teori modernisasi dan industri.
Selain itu ada teori lain yang dikemukakan penulis yaitu; teori mentalitas, teori involusinya Cliford Geertz dan pendekatan perubahan sosial di Indonesia secara historis, serta pemaparan contoh kasus perubahan sosial di Indonesia.
PENDEKATAN MIKRO DALAM PENELITIAN
Ada dua pendekatan mikro yang pernah digunakan di Indonesia yaitu :
1. Pendekatan studi strategi kebudayaan, yang pernah dilakukan oleh LIPI untuk melihat dinamika kehidupan sosial budaya masyarakat di beberapa daerah di Indonesia.
2. Pendekatan sistem jenis pendekatan ini diupayakandengan merangkum berbagai fenomena emperis yang ada di lapangan secara menyeluruh dan mendekati kesan holistik.
PERUBAHAN SOSIAL DAN MODEL PEMBANGUNAN DI INDONESIA
Pembanguna adalah merupakan suatu proses perencanaan sosial yang dilakukan oleh birokrat perencana pembangunan, untuk membuat perubahan sosial yang akhirnya dapat mendatangkan peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat. Lima unsur ukuran keberhasilan pembangunan:
1. Indikator pertumbuhan masyarakat cukup tinggi
2. Dicapainya pemerataan di suatau masyarakat dalam suatu negara
3. Pencapaian kualitas kehidupan yang tinggi
4. Adanya pertimbangan kerusakan lingkungan, dalam proses pemproduksian.
5. Pembangunan harus dapt menciptakan keadilan sosial dan kesinambungan.
Kritik
Sebenarnya kita hidup di era yang seperti apa?
Bertolak dari pertanyaan di atas, yang merupakan refleksi dari upaya hidup sebagai anak jaman, maka saya teringat dengan apa yang pernah dipapar oleh Goenawan Mohamad. Dikatakan bahwa, menurut Zygmunt Bauman, sekarang ini kita hidup di sebuah tahap jaman yang dinamakan ‘modernitas yang cair’ dimana, pun Alvin Toffler dalam bukunya The Future Shock, penemuan-penemuan baru—perkembangan baru—datang secara lebih cepat sehingga kita ‘kaget’ seolah-olah kita berada di masadepan.
Agus Salim pada titik ini, bagi saya, mengingkari perkataannya sendiri. Dikatakan bahwa ilmu perubahan sosial merupakan ilmu yang terbuka terhadap segala pendekatan. Namun demikian! Ternyata sampai pada bab akhir saya mendapat aksen orientalistik terhadap pembangunan masyarakat yang cenderung pada pola paradigmatic, yakni mengarahkan objek kajian (baca: Indonesia) pada sebuah pembangunan yang modernistic.
Berkaitan dengan hal itu jika kita melihat roda zaman, banyak sekali pertentangan yang terjadi pada paradigma yang modernistic ini. Seperti halnya, untuk menyebut saja, Zygmunt Bauman dan Alvin Toffler. Modernisme dalam hal ini, sebagai mana kita ketahui, ‘sok tahu’ terhadap masadepan. Misalnya dalam perkembangan teknologi, diciptakannya mesin bermotor, kulkas, dan sebagainya menimbulkan dampak ekologis yakni zat ozon kini mulai berlubang dan poin paling pentinganya adalah modernism tidak tahu itu! Akankah Indonesia dan kehancurannya menggali kuburannya sendiri?
*Oleh Gasrul Romadhon; Giat Rumah Baca Srawung.
Judul : Perubahan Sosial: Sketsa Teori dan Gambaran Metodologi Kasus Indonesia
Serial : –
Pengarang : Agus Salim
Penerbit : Tiara Wacana
Halaman : 317 + xix hlm.
Sumber : Perpustakaan Rumah Baca Srawung
Belum ada tanggapan.