RE-MINDER; Siapa bilang mimpi hanyalah bagian dari bunga tidur? Mimpi secara luas dapat diartikan sebagai pelecut semangat untuk lebih baik dari hari ini. Buku ini menceritakan tentang secuil cerita dari empat orang yang berhasil melawan rasa mindernya, untuk mampu bermimpi dan menjadikan semua citanya sebagai tanda cinta dari-Nya.
Definisi mimpi, dan bagaimana cara menggapai mimpi, setiap orang tentu berbeda. Seperti kisah-kisa nyata para penulis yang secara mengalir terangkum dalam buku ini.
Triana yang baru diterima di perguruan tinggi di tahun kedua kemudian aktif di sana-sini mengubah impiannya dari customer service menjadi social entrepreneur. Rahman yang mendapat motivasi kuat dari bapaknya untuk bersemangat meraih mimpi, tidak sekedar mimpi dunia tetapi mimpi akhirat. Hasna yang menemukan arti mimpi yang baru dari “lingkaran pemimpi” yang ditemuinya saat kuliah. Juga Maflahah yang mengerti akan pentingnya merumuskan proposal hidup dan menyadari bahwa mimpinya ternyata berkembang.
“Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di bumi, lalu mereka memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu lebih banyak dan lebih hebat kekuatannya serta (lebih banyak) peninggalan-peninggalan peradabannya di bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka.” (Qs. Ghafir: 82)
Ayat ini seakan membawa pembaca untuk lebih memaknai arti dari perjalanan atau traveling yang banyak menjadi fenomena menarik akhir-akhir ini. Perjalanan yang sesungguhnya akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih kaya dalam banyak hal.
Bumi Allah sangatlah luas. Memiliki mimpi untuk menginjak bumi Allah yang lain tentu tak ada salahnya. Saat ini, banyak diantara kita yang ingin ke luar negeri misalnya. Namun, tidak banyak yang terealisasi.
Apabila keinginan tersebut belum bisa terpenuhi, maka tak ada salahnya ketika kita belajar dari pengalaman orang yang sudah memenuhi mimpinya menikmati dan belajar peradaban bumi lain yang berbeda. Buku ini menghadirkan salah satu jawabannya. Terbagi dalam tujuh bab, buku ini mengupas masing-masing kisah penulis dalam mewujudkan mimpinya.
Ketujuh bab tersebut yaitu:
I.Perjalanan Merangkai Mimpi
II.Paspor sebagai Pintu Dunia
III.Sederet Perjuangan dan Kenangan di Negeri Sakura
IV.Menjejak Eropa Berbekal Yakin pada-Nya
V.Menjelajah Empat Negara, Siapa Sangka?
VI.Berpetualang di Negeri Sakura Hingga Musim Gugur di Amerika
VII.Ringkasan Tips Keluar Negeri
Pentingnya membuat paspor diurai dalam bab II. Sehingga, secara otomatis juga bisa menjadi panduan teknis bagi kita yang masih awam akan hal ini.
“Buku kecil itu bernama passport. Siapa sangka, passportlah yang menjadi pintu pertama agar bisa keliling dunia.” (Hal.31)
Lalu, bagaimana kisah kelanjutan Triana dkk yang tadi masih di gerbang mimpi?
Setelah ditolak perguruan tinggi di tahun pertama, Triana terus berjuang untuk menjadi lebih baik, hingga bisa menjelajah ke lima negara. Cerita pengalaman di Sapporo sangat mengaduk perasaan.
“Dunia ini terbuka bagi yang memandangnya lapang, ia selalu memberi kesempatan untuk insan yang mau berjuang. Selagi masih muda, kaki masih kuat menopang, selamat belajar di mana pun kamu inginkan.” (Hal.36)
Rahman bercerita dari jerih payah usaha dan doanya untuk berangkat ke Turki dan untuk umrah yang mendebarkan dan mengejutkan. Menjaga ibadah, menjaga diri, serta menjaga niat ketika keluar negeri pun dibahas dalam bab IV.
“Usaha dan doa kepada-Nya akan berbuah kejutan manis dalam setiap perjalanan karena akan selalu ada jalan untuk mereka yang percaya.” (Hal.74-75)
Hasna yang punya jalan cerita panjang dalam mengikuti UNS Global Challenge. Kemudian beberapa relasi yang dimilikinya banyak membantunya dalam perjalanan
“Perjalanan tak hanya memberi pengalaman tapi juga sudut pandang baru dalam menilai sesuatu.” (Hal.103)
Baru naik pesawat pertama, teman baik yang menginspirasi, pengalaman dalam berbuat baik terhadap sesama dalam kondisi apapun dan berpikiran positif terhadap suatu stigma negatif menjadi bagian cerita dari Maflahah yang menutup bab VI.
“Bahagia tidak melulu soal harta dan bermewah ria, cukup menikmati daun yang gugur pun mampu mendatangkan rasa nyaman dan kedamaian di dada.” (Hal.128)
Bab VII atau terakhir berisi tips detil ke luar negeri ala Rahman dan Hasna yang menginspirasi.
Buku ini cocok dibaca buat semua orang yang mau ke luar negeri. Khususnya buat pemuda yang akan atau sedang menempuh proses pendidikan. Kelebihan buku ini diantaranya:
1.Buku ini ditulis oleh orang-orang hebat dari berbagai latar belakang sehingga memiliki banyak sudut pandang.
2.Menceritakan tentang banyak negara: Jepang, Amerika, Myanmar, Eropa, Turki dan lain-lain, baik dari segi masyarakatnya, budayanya, tempat-tempat indah/ penting dan lain-lainnya.
3.Disertai tips-tips ketika berpergian ke luar negeri. Baik dalam masalah ibadah mau pun dalam masalah teknis.
4.Dilengkapi gambar-gambar dan quote-quote yang berwarna
5.Buku ringan dan mudah dibawa
Buat kalian yang sedang berada di gerbang mimpi, membaca buku ini akan membuat kalian melaju tanpa ragu masuk menjelajah jalan setelah melewati gerbang awal. Kalau Triana dkk bisa, kenapa kita tidak? Setiap orang punya hak yang sama untuk bermimpi, bukan? Perwujudannya yang akan membuat segala sesuatu berbeda. Namun, yang perlu diingat, hasil tentu tak akan mengkhianati usaha.
Belum ada tanggapan.