buku-che-guevara

Perjalanan Che Guevara, Seorang Revolusioner Besar

Alkisah, ada dua orang pemuda yang sangat akrab. Keduanya adalah bagian dari anak muda Argentina yang resah melihat perkembangan zaman. Mereka resah pada perkembangan zaman yang mengarah pada kediktatoran dan fasisme. Yang menyatukan kedua anak muda ini adalah kesamaan pandangan mereka yang anti fasis. Selain itu, persamaan yang lebih mendasar lagi dari mereka adalah kecintaan mereka pada petualangan dan kebebasan.

Kecintaan pada petualangan dan kebebasan adalah perekat utama persahabatan mereka. Mereka bertemu secara reguler untuk mendiskusikan dan mengkhayalkan berbagai hal. Mereka menikmati peran sebagai ilmuwan petualang yang banyak belajar dan berkomentar tentang segala hal. Mereka adalah para pemuda liar yang tidak pernah puas pada segala yang sedang terjadi.

buku-che-guevara

Judul: Che: Catatan Perjalanan Che Guevara Mengelilingi Amerika Selatan dengan Sepeda Motor
Penulis: Che Guevara
Penerbit: Mata Angin, 2003
Tebal: 231 Halaman

Khayalan dan diskusi-diskusi kedua pemuda itu diungkap dalam buku berjudul “Che, Catatan Perjalanan Che Guevara Mengelilingi Amerika Selatan dengan Sepeda Motor”. Buku autobiografi berbentuk diary ini bercerita tentang kisah perjalanan seorang pemuda mengelilingi lebih dari separuh benua Amerika. Ditulis dengan bahasa popular, buku ini berusaha menjelaskan satu babak penting dari revolusioner besar bernama Che Guevara. Satu babak hidup, yang bukan hanya telah berhasil merubah orientasi hidup seorang pemuda, tapi juga mengubah pandangan dan cita-cita jutaan anak muda di seluruh dunia.

Petualangan Che Guevara mengelilingi lebih dari separuh benua Amerika berawal pada bulan Januari tahun 1952. Ketika itu ia baru berusia 24 tahun. Ia berusaha mengajak sahabatnya, Alberto Granado, yang baru saja nganggur karena keluar dari pekerjaan yang bergaji rendah di rumah Sakit Lepra San Fransisco del Cnenar, Argentina. Ia bertanya pada Alberto; “kenapa kita tidak pergi saja ke Amerika Utara? Bagaimana? Dengan La Pederosa (motor tua milik Alberto) bung!

Itulah yang kemudian dilakukan oleh Che Guevara dan Alberto Granado. Mereka melakukan perjalanan keliling benua Amerika melewati daratan Argentina, menuju Chile, peru, Venezuela, Uruguay dan hutan Amazon Brazil. Mereka berdua berpetualang untuk memenuhi panggilan kebebasan, dan rasa cinta mereka pada nilai-nilai kemanusiaan. Mereka berdua berpetualang hanya dengan bermodal sepeda motor.

Buku diary ini memberi kita sedikit gambaran mengenai apa yang dialami dan dirasakan Che Guevara dan sahabatnya selama petualangan gila mereka mengelilingi benua Amerika. Buku ini merekam jejak-jejak psikologis sang maestro gerilya dalam menghadapi kenyataan pahit yang mereka alami selama perjalanan yaitu kemiskinan yang diderita oleh sebagian besar penduduk Amerika belahan selatan.

Che Guevara menemukan bahwa pemerintah Amerika Serikat dan para konglomerat kapitalisnya adalah penyebab utama kemiskinan di berbagai kawasan Amerika Latin. Beragam bentuk pemiskinan sistematis dijumpainya selama perjalanan. Pembatasan akses sumber daya alam bagi para penduduk asli suku Indian, pemberian konsesi besar-besaran pada perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, dan upaya-upaya penggulingan rezim pemerintah yang anti investasi Amerika selalu menghantui perjalanan Che Guevara. Che Guevara dipaksa membuat satu kesimpulan umum bahwa hanya dengan mengusir paksa kepentingan pemerintah Amerika Serikat dan para pemilik modal mereka, penduduk Amerika latin bisa selamat dari kemiskinan. Dan pengusiran itu hanya bisa dilakukan dengan jalan perjuangan bersenjata.

Satu kejadian penting dalam perjalanan keliling benua Amerika yang benar-benar mempengaruhi cara pandang Che Guevara adalah saat ia berada di Negara Chile. Pada suatu malam yang sangat dingin di tengah padang gurun yang luas, Che Guevara bertemu dengan sepasang suami istri, pelarian politik, yang dikejar-kejar oleh pemerintahan negaranya sendiri, yang sangat anti kiri dan merupakan antek pemerintahan Negara Amerika. Sepasang suami istri ini adalah gambarang umum dari para pekerja Cile yang miskin, tidak terdidik dan dikejar-kejar rezim teror pro Amerika.

Mereka tulis Che Guevara, tidak memiliki selimut rombeng sehelai pun, jadi kami berikan salah satu selimut kami pada mereka. Menurut Che Guevara malam itu adalah malam terdingin yang pernah aku alami, tapi juga malam yang membuatku merasa sedikit lebih dekat, pada spesies manusia yang aneh ini. Suatu spesies manusia yang miskin dan dimiskinkan. 

Jaringan kepentingan capital Amerika Serikat yang begitu luas, memang ibarat penyakit lepra bagi para penduduk Amerika latin. Jaringan kepentingan capital itu telah menguras habis sumber-sumber penghidupan rakyat Amerika latin, dan hanya menyisakan sedikit saja bagi para elit dan penduduk asli. Jaringan kepentingan capital itu mewujud pada perusahaan-perusahaan tambang di Chile dan perusahaan-perusahaan agribisnis di sepanjang hutan tropis Amerika latin. Perusahaan-perusahaan tersebut dijaga oleh jaringan pengamanan yang kuat dan ketat, hingga hanya perjuangan sipil yang keras dan bersenjatalah yang bisa meruntuhkan hegemoni kepentingan capital Negara Amerika dan menciptakan revolusi.

Keyakinan revolusioner ini juga nantinya akan mendorong Che Guevara untuk memilih jalan yang lebih dalam dan konfrontatif yaitu jalan gerilya, suatu jalan pembebasan berbasis rakyat sipil untuk memperoleh kebebasan terbesar mereka. Che Guevara memandang perang gerilya dan pengorganisasian masyarakat sipil sebagai satu-satunya jalan menghidupkan semangat revolusi. Revolusi bagi Che Guevara adalah suatu proses pengembalian nilai-nilai kemanusiaan setelah diambil alih oleh berbagai kepentingan capital.

Baca juga: Sosialisme Abad 21

Che Guevara adalah ilmuwan petualang yang sangat mencintai nilai-nilai kemausiaan dan kebebasan. Hal ini dikonfirmasikannya kembali, saat ia lebih memilih untuk memimpin perang gerilya di berbagai front dunia daripada menjadi seorang menteri di sebuah pemerintahan sosialis revolusioner seperti kuba. Che Guevara, sebagaimana pengakuan pribadinya, merupakan sosok ilmuan petualang, yang lebih mencintai kebebasan daripada aturan ketat, kemanusiaan yang sederajad daripada hirarki, dan petualangan yang mendebarkan daripada rutinitas.

Tidak diragukan lagi, Che Guevara adalah sosok ilmuan petualang terpenting yang pernah hidup dan menjelajahi separuh benua Amerika. Dari petualangannya itu, ia menemukan keakraban berbalut kemiskinan, solidaritas berbasis simpati, dan ilmu pengetahuan berasas ideologi. Che Guevara dan petualangan liarnya adalah contoh bagi anak-anak muda seluruh dunia yang resah pada kondisi dan ingin pergi mengembara untuk memahami arti hidup sesungguhnya dan arti ilmuwan sebenar-benarnya.


Penulis adalah Pecinta Buku Sejarah, Sastra dan Ilmu-Ilmu Sosial

, , ,

Belum ada tanggapan.

Tinggalkan Balasan